BOJONEGORO - Pada Tahun 2024 ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, menargetkan luas lahan tembakau setempat bisa meningkat dari tahun sebelumnya. Dari data yang dihimpun JTV, tercatat luas tanaman tembakau Bojonegoro terhitung sejak tahun 2021 hingga 2023, mengalami naik turun.
Di tahun 2021, luas tanam tembakau mencapai sekitar 9.100 hektar dan luas panen tembakau mencapai 8.700 hektar, dengan angka produksi tembakau sekitar 11 ribu ton. Sedangkan pada tahun 2022, luas lahan tanam tembakau sekitar 7.200 hektar, dengan luas panen mencapai 5.300 hektar, dan angka produksi sekitar 7.200 ton.
Sementara di tahun 2023, luas tanam tembakau di bojonegoro mencapai sekitar 11 ribu hektar dengan luas panen mencapai 11.100 hektar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Helmy Elisabeth mengatakan, jika saat ini harga tembakau di Bojonegoro bervariasi di setiap wilayah. Dimana ada sebanyak 22 kecamatan terdapat tanam tembakau.
“Untuk harga tembakau petikan bawah atau gowok’an, harga berkisar 30 hingga 35 ribu rupiah per kilogramnya. Sementara pada petikan ke 3 dan ke 3 harga mencapai 40 sampai 50 ribu per kilo,” jelasnya kepada JTV, Senin (26/08/2024).
Helmy menambahkan, melihat realisasi tanam di tahun 2024, pihaknya menargetkan pada tahun 2024 ini, luas tanam tembakau bisa mencapai sekitar 12.800 hektar.
“Target itu sangat realistis. Mengingat jumlah lahan tembakau tiap tahunnya juga terus mengalami peningkatan,” imbuhnya.
Adapun wilayah di bojonegoro yang memiliki luas tanaman tembakau, berada di Kecamatan Kepohbaru, Kedungadem, Sumberjo, dan Kecamatan Kasiman. (edo/rok)
Di tahun 2021, luas tanam tembakau mencapai sekitar 9.100 hektar dan luas panen tembakau mencapai 8.700 hektar, dengan angka produksi tembakau sekitar 11 ribu ton. Sedangkan pada tahun 2022, luas lahan tanam tembakau sekitar 7.200 hektar, dengan luas panen mencapai 5.300 hektar, dan angka produksi sekitar 7.200 ton.
Sementara di tahun 2023, luas tanam tembakau di bojonegoro mencapai sekitar 11 ribu hektar dengan luas panen mencapai 11.100 hektar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Helmy Elisabeth mengatakan, jika saat ini harga tembakau di Bojonegoro bervariasi di setiap wilayah. Dimana ada sebanyak 22 kecamatan terdapat tanam tembakau.
“Untuk harga tembakau petikan bawah atau gowok’an, harga berkisar 30 hingga 35 ribu rupiah per kilogramnya. Sementara pada petikan ke 3 dan ke 3 harga mencapai 40 sampai 50 ribu per kilo,” jelasnya kepada JTV, Senin (26/08/2024).
Helmy menambahkan, melihat realisasi tanam di tahun 2024, pihaknya menargetkan pada tahun 2024 ini, luas tanam tembakau bisa mencapai sekitar 12.800 hektar.
“Target itu sangat realistis. Mengingat jumlah lahan tembakau tiap tahunnya juga terus mengalami peningkatan,” imbuhnya.
Adapun wilayah di bojonegoro yang memiliki luas tanaman tembakau, berada di Kecamatan Kepohbaru, Kedungadem, Sumberjo, dan Kecamatan Kasiman. (edo/rok)