Asesmen ini dilakukan, setelah Persela Lamongan dan Gresik United yang akan berkompetisi di Liga 2 Indonesia, mengusulkan stadion setempat untuk menjadi homebase.
Sejumlah fasilitas di cek oleh tim risk assessment pada uji kelayakan kali ini. Mulai dari kondisi lapangan, lampu penerangan, ruang ganti pemain, ruang official, security operations center, ruang konferensi pers, tempat parkir, dan juga tribun penonton.
Ketua Tim Risk Assessment, Kasubdit Pam Obvit Polda Jatim AKBP Pratolo mengatakan, stadion TSC telah banyak melakukan perubahan dan perbaikan fasilitas dibanding tahun lalu, sehingga dinyatakan layak untuk menggelar kompetisi Liga 2.
“Selain itu, sejumlah fasilitas yang tahun lalu masih mendapat nilai merah, kini mendapat nilai kuning atau hijau, karena ada perbaikan,” ujarnya kepada awak media.
Sementara itu, Stadion Tuban Sport Center dijadikan sebagai markas Persela Lamongan karena stadion milik Persela yakni Surajaya Lamongan masih dalam tahap pembangunan. Sedang Gresik United menggunakan stadion ini lantaran Stadion Joko Samudro Gresik dalam masa renovasi.
“Kami pilih stadion TSC karena stadion kami sedang diperbaiki. Pilih disini karena memang jaraknya dekat dan memenuhi syarat,” ungkap Muhamad Muharom, Ketua Panpel Gresik United.
Hasil assessment yang dilakukan tim risk assessment dari Polda Jatim ini, nantinya akan dijadikan acuan sebagai bahan panitia pelaksana untuk meminta perizinan kepada pihak kepolisian. (dzi/rok)
