BOJONEGORO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro beberapa waktu lalu, membuat Desa Bobol, Kecamatan Sekar, diterjang banjir bandang. Material air bercampur lumpur dan kayu, menerjang desa bobol hingga menyebabkan kerusakan jembatan yang masih dalam proses pengerjaan.
Melihat kondisi cuaca yang cukup ekstrim di Bojonegoro dalam sepakan terakhir, Kepala Pelaksana BPBD setempat, Laela Noer Aeny menghimbau, agar masyarakat waspada terhadap angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang, maupun banjir bandang.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya memetakan ada 5 kecamatan di Bojonegoro yang rawan banjir bandang. Yakni Kecamatan Sekar, Temayang, Gondang, Bubulan dan Kecamatan Dander.
“Meskipun perkiraan BMKG puncak musim kemarau masih terjadi hingga akhir bulan Oktober ini, namun saat ini hujan mulai mengguyur wilayah Bojonegoro. Untuk itu, kami juga melakukan upaya sosialisasi kewaspadaan bencana banjir bandang, memberikan informasi perkiraan cuaca, hingga kesiapsiagaan jika terjadi pohon tumbang,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (27/09/2024).
Aeny menambahkan, saat ini pihaknya juga berkolaborasi dengan pihak dinas lingkungan hidup untuk berupaya memangkas dahan pohon yang berpotensi tumbang. Hal itu dilakukan, guna meminimalisir adanya korban jika pohon tubang.
“Kami juga berencana menjalin kerjasama dengan perhutani, dalam hal ini untuk melakukan penanaman pohon atau reboisasi di beberapa kawasan,” pungkasnya. (edo/rok)
Melihat kondisi cuaca yang cukup ekstrim di Bojonegoro dalam sepakan terakhir, Kepala Pelaksana BPBD setempat, Laela Noer Aeny menghimbau, agar masyarakat waspada terhadap angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang, maupun banjir bandang.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya memetakan ada 5 kecamatan di Bojonegoro yang rawan banjir bandang. Yakni Kecamatan Sekar, Temayang, Gondang, Bubulan dan Kecamatan Dander.
“Meskipun perkiraan BMKG puncak musim kemarau masih terjadi hingga akhir bulan Oktober ini, namun saat ini hujan mulai mengguyur wilayah Bojonegoro. Untuk itu, kami juga melakukan upaya sosialisasi kewaspadaan bencana banjir bandang, memberikan informasi perkiraan cuaca, hingga kesiapsiagaan jika terjadi pohon tumbang,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (27/09/2024).
Aeny menambahkan, saat ini pihaknya juga berkolaborasi dengan pihak dinas lingkungan hidup untuk berupaya memangkas dahan pohon yang berpotensi tumbang. Hal itu dilakukan, guna meminimalisir adanya korban jika pohon tubang.
“Kami juga berencana menjalin kerjasama dengan perhutani, dalam hal ini untuk melakukan penanaman pohon atau reboisasi di beberapa kawasan,” pungkasnya. (edo/rok)
