TUBAN - Saripah, 77 tahun, warga Desa Tobo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, nekat melepas seluruh pakaian nya dan berlari sambil berteriak meminta tolong kepada Presiden RI Joko Widodo, di halaman Kantor Pengadilan Negeri Tuban, Senin (09/09/2024) siang. Aksinya itu sempat terekam kamera pengunjung yang datang dan viral di media sosial.
Dalam video, saripah keluar dari ruang mediasi sambil melepas seluruh pakaian yang dikenakannya. Saripah juga berlari-lari di halaman Kantor Pengadilan Negeri Tuban sambil berteriak meminta pertolongan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Diketahui, nenek satu anak ini digugat Afton Afianto, warga Kabupaten Tulungagung atas kasus dugaan penyerobotan tanah seluas dua hektar di desa setempat. Beruntung, aksi Sapirah segera diredam oleh cucu dan menantunya serta memintanya untuk segera mengenakan pakaian yang ia lepas.
Saat ditemui di kediamannya, Kamis (12/09/2024), Saripah mengaku nekat melakukan aksi tersebut lantaran merasa takut dan bingung atas tanah yang kini disengketakan orang lain. Padahal, tanah tinggalan orang tuanya tersebut telah Ia garap sejak puluhan tahun silam.
“Saya itu bingung dan takut, tanah saya mau diminta, makanya saya telanjang gitu dan minta tolong pak jokowi karena dulu saya coblos,” jelasnya.
Sebelum aksi itu terjadi, kedua belah pihak tengah menjalani sidang pertama di Pengadilan Negeri Tuban. Kala itu majelis hakim tengah berusaha memediasi kedua belah pihak agar menemukan titik damai. Namun proses mediasi harus dihentikan lantaran atas insiden tersebut.
Juru Bicara Pengadilan Negeri Tuban, Rizki Yanuar membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran tergugat terguncang psikologisnya, lantaran masih awam dan merasa panik.
“Nanti kita lihat perkembangannya, apabila sudah ada titik temu atau perdamaian maka perkara tersebut tak perlu dilanjutkan. Perkara seperti itu mungkin pengaruh psikologi juga dan mungkin karena masyarakat awam juga dia panik seperti apa saya kurang tau. Yang jelas kami dari PN sigap menangani itu dan keluarga juga langsung menenagkan,” ungkapnya
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, pihak penggugat masih belum mau memberikan komentar terkait gugatan dan persoalan sengketa tanah tersebut. (dzi/rok)
Dalam video, saripah keluar dari ruang mediasi sambil melepas seluruh pakaian yang dikenakannya. Saripah juga berlari-lari di halaman Kantor Pengadilan Negeri Tuban sambil berteriak meminta pertolongan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Diketahui, nenek satu anak ini digugat Afton Afianto, warga Kabupaten Tulungagung atas kasus dugaan penyerobotan tanah seluas dua hektar di desa setempat. Beruntung, aksi Sapirah segera diredam oleh cucu dan menantunya serta memintanya untuk segera mengenakan pakaian yang ia lepas.
Saat ditemui di kediamannya, Kamis (12/09/2024), Saripah mengaku nekat melakukan aksi tersebut lantaran merasa takut dan bingung atas tanah yang kini disengketakan orang lain. Padahal, tanah tinggalan orang tuanya tersebut telah Ia garap sejak puluhan tahun silam.
“Saya itu bingung dan takut, tanah saya mau diminta, makanya saya telanjang gitu dan minta tolong pak jokowi karena dulu saya coblos,” jelasnya.
Sebelum aksi itu terjadi, kedua belah pihak tengah menjalani sidang pertama di Pengadilan Negeri Tuban. Kala itu majelis hakim tengah berusaha memediasi kedua belah pihak agar menemukan titik damai. Namun proses mediasi harus dihentikan lantaran atas insiden tersebut.
Juru Bicara Pengadilan Negeri Tuban, Rizki Yanuar membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran tergugat terguncang psikologisnya, lantaran masih awam dan merasa panik.
“Nanti kita lihat perkembangannya, apabila sudah ada titik temu atau perdamaian maka perkara tersebut tak perlu dilanjutkan. Perkara seperti itu mungkin pengaruh psikologi juga dan mungkin karena masyarakat awam juga dia panik seperti apa saya kurang tau. Yang jelas kami dari PN sigap menangani itu dan keluarga juga langsung menenagkan,” ungkapnya
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, pihak penggugat masih belum mau memberikan komentar terkait gugatan dan persoalan sengketa tanah tersebut. (dzi/rok)