JOMBANG - Seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Jombang kabur dan meminta bantuan warga di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang. Bocah tersebut mengaku tidak berani kembali ke pesantren tempatnya belajar karena trauma, akibat dipukuli oleh temannya.
Santri asal Madura tersebut ditemukan Umi Fauziyah warga Plandaan, Jombang, berada di depan warungnya sambil merintih kesakitan. Bocah itu pun lantas disuruh masuk dan diberi pertolongan. Selain itu, warga juga sempat mengantarkan korban untuk melapor ke kantor polisi.
Umi Fauziyah mengaku, santri tersebut kabur usai menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh temannya sendiri. Korban mengaku mengeluhkan sakit dibagian dada.
“Sambil menunggu orangtuanya datang, dia sementara saya tampung disini,” jelas Umi kepada JTV, Kamis (26/09/2024).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jombang, Akp Margono Suhendra membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut. Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan akan memanggil para pihak.
“Untuk motif, kami belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan laporan, memang ada pemukulan kepada korban oleh temannya satu pesantren,” ungkapnya.
Margono menambahkan pihaknya sudah menerjunkan tim Unit PPA untuk mendalami kasus ini. Karena kasusnya melibat anak dibawah umur akan ditangani oleh unit tersendiri. (ful/rok)
Santri asal Madura tersebut ditemukan Umi Fauziyah warga Plandaan, Jombang, berada di depan warungnya sambil merintih kesakitan. Bocah itu pun lantas disuruh masuk dan diberi pertolongan. Selain itu, warga juga sempat mengantarkan korban untuk melapor ke kantor polisi.
Umi Fauziyah mengaku, santri tersebut kabur usai menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh temannya sendiri. Korban mengaku mengeluhkan sakit dibagian dada.
“Sambil menunggu orangtuanya datang, dia sementara saya tampung disini,” jelas Umi kepada JTV, Kamis (26/09/2024).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jombang, Akp Margono Suhendra membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut. Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan akan memanggil para pihak.
“Untuk motif, kami belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan laporan, memang ada pemukulan kepada korban oleh temannya satu pesantren,” ungkapnya.
Margono menambahkan pihaknya sudah menerjunkan tim Unit PPA untuk mendalami kasus ini. Karena kasusnya melibat anak dibawah umur akan ditangani oleh unit tersendiri. (ful/rok)