TUBAN - Bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Tuban, terus meluas. Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, bekerjasama dengan BBWS, PMI, Bank Jatim, SBI, menyiapkan sejumlah armada untuk mengirim bantuan air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan, setiap hari kendaraan pengangkut air bersih ini harus mengirim bantuan untuk warga terdampak bencana kekeringan. Jika pada bulan Agustus terdapat 5 kecamatan, dengan 19 desa yang mengalami krisis air bersih. Kini terus meluas dan ada 26 desa di sebanyak 10 kecamatan, yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
“Krisis air bersih ini terus meluas lantaran kemarau panjang yang terjadi membuat sejumlah sumber mata air surut dan mengering,” ungkapnya kepada JTV, Selasa (10/09/2024).
Kondisi ini membuat BPBD tuban harus mendistribusikan 85ribu liter air bersih kepada warga terdampak. Bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan dikirim menggunakan 11 unit truk tangki berkapasitas lima hingga tujuh ribu liter air bersih.
“Setiap armada, mampu bolak-balik hingga tiga kali dalam sehari. Armada tidak hanya dari BPBD saja, tapi juga dibantu dari perusahaan dan lainnya,” imbuh Sudarmaji.
Bencana kekeringan ini diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir bulan September 2024. Wilayah terdampak diperkirakan masih akan meluas. Sebab, terdapat beberapa tempat yang berpotensi mengalami kekurangan air. (dzi/rok)
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan, setiap hari kendaraan pengangkut air bersih ini harus mengirim bantuan untuk warga terdampak bencana kekeringan. Jika pada bulan Agustus terdapat 5 kecamatan, dengan 19 desa yang mengalami krisis air bersih. Kini terus meluas dan ada 26 desa di sebanyak 10 kecamatan, yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
“Krisis air bersih ini terus meluas lantaran kemarau panjang yang terjadi membuat sejumlah sumber mata air surut dan mengering,” ungkapnya kepada JTV, Selasa (10/09/2024).
Kondisi ini membuat BPBD tuban harus mendistribusikan 85ribu liter air bersih kepada warga terdampak. Bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan dikirim menggunakan 11 unit truk tangki berkapasitas lima hingga tujuh ribu liter air bersih.
“Setiap armada, mampu bolak-balik hingga tiga kali dalam sehari. Armada tidak hanya dari BPBD saja, tapi juga dibantu dari perusahaan dan lainnya,” imbuh Sudarmaji.
Bencana kekeringan ini diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir bulan September 2024. Wilayah terdampak diperkirakan masih akan meluas. Sebab, terdapat beberapa tempat yang berpotensi mengalami kekurangan air. (dzi/rok)