BOJONEGORO - Kekeringan di Kabupaten Bojonegoro terus meluas seiring belum berakhirnya puncak musim kemarau tahun ini. Tercatat ada puluhan ribu keluarga yang tersebar di 72 desa 22 kecamatan mengalami krisis air bersih.
Salah satu daerah yang dilanda krisis air bersih akibat kekeringan ini berada di wilayah Kecamatan Temayang dan Sugihwaras. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga setempat menerima droping bantuan air bersih, baik dari pemerintah maupun dari TNI-Polri dan swasta.
Pasalnya, sumur mereka tak lagi mengeluarkan sumber air akibat kemarau panjang. Seperti bantuan droping air bersih yang dilakukan oleh petugas dari Polres Bojonegoro, Sabtu (21/09/2024). Warga terlihat antusias menerima bantuan air dengan membawa jerigen maupun bak penampungan .
“Untuk meringankan beban warga terdampak kekeringan, Polres Bojonegoro memberikan bantuan 15 truk tangki air bersih berkapasitas 5 ribun liter yang disebar di sejumlah kecamatan di wilayah setempat,” jelas Kompol Abul Imam, Kabag SDM Polres Bojonegoro.
Sementara itu , jumlah desa yang terdampak kekeringan di Bojonegoro terus bertambah, seiring berlangsungnya puncak musim kemarau tahun ini.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, jika hingga pertengahan september ini, tercatat ada 72 desa yang tersebar di 22 kecamatan dilanda krisis air bersih.
“Kami sudah mendistribusikan bantuan droping ke wilayah terdampak, sebanyak 765 tangki dengan kapasitas 5 ribu liter,” tegasnya.
Lanjut Laela, bahkan anggaran untuk droping air bersih tahun ini dari BPBD Bojonegoro sebesar 200 juta untuk 591 tangki air bersih sudah habis.
“Kini kami dibantu oleh BPBD Provinsi Jawa Timur menyediakan 901 tangki air bersih untuk disalurkan kepada warga,” imbuhnya. (lim/rok)
Salah satu daerah yang dilanda krisis air bersih akibat kekeringan ini berada di wilayah Kecamatan Temayang dan Sugihwaras. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga setempat menerima droping bantuan air bersih, baik dari pemerintah maupun dari TNI-Polri dan swasta.
Pasalnya, sumur mereka tak lagi mengeluarkan sumber air akibat kemarau panjang. Seperti bantuan droping air bersih yang dilakukan oleh petugas dari Polres Bojonegoro, Sabtu (21/09/2024). Warga terlihat antusias menerima bantuan air dengan membawa jerigen maupun bak penampungan .
“Untuk meringankan beban warga terdampak kekeringan, Polres Bojonegoro memberikan bantuan 15 truk tangki air bersih berkapasitas 5 ribun liter yang disebar di sejumlah kecamatan di wilayah setempat,” jelas Kompol Abul Imam, Kabag SDM Polres Bojonegoro.
Sementara itu , jumlah desa yang terdampak kekeringan di Bojonegoro terus bertambah, seiring berlangsungnya puncak musim kemarau tahun ini.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, jika hingga pertengahan september ini, tercatat ada 72 desa yang tersebar di 22 kecamatan dilanda krisis air bersih.
“Kami sudah mendistribusikan bantuan droping ke wilayah terdampak, sebanyak 765 tangki dengan kapasitas 5 ribu liter,” tegasnya.
Lanjut Laela, bahkan anggaran untuk droping air bersih tahun ini dari BPBD Bojonegoro sebesar 200 juta untuk 591 tangki air bersih sudah habis.
“Kini kami dibantu oleh BPBD Provinsi Jawa Timur menyediakan 901 tangki air bersih untuk disalurkan kepada warga,” imbuhnya. (lim/rok)