TUBAN - Kasus perundungan seorang siswa SMP Negeri 2 Plumpang, Kabupaten Tuban, berakhir damai. Ini setelah orang tua korban maupun pelaku didatangkan ke sekolah dan dilakukan mediasi.
Paska kejadian tersebut, korban mengalami trauma. Bahkan, korban tidak menceritakan kejadian yang dialaminya kepada kedua orang tuanya.
Orang tua korban mengetahui kejadian tersebut berdasarkan cerita dari guru yang mengantarkan anaknya pulang ke rumah. Sementara paska kejadian, korban yang mengalami luka-luka sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 3 hari.
“Jadi saya itu tahu ya dari guru yang mengantarkan anak saya ke rumah itu. Sampai sekarang, anak saya masih trauma,” ungkap S, orang tua korban kepada JTV, Senin (02/09/2024).
Lanjutnya, anaknya mengalami trauma dan masih merasakan nyeri di sejumlah bagian tubuhnya. Orang tua korban ini juga mengaku tidak akan berdamai, jika sebelum mediasi mengetahui video rekaman kejadian perundungan yang menimpa anaknya tersebut.
“Soalnya saat mediasi, saya itu tidak punya bukti. Saya tahunya itu baru kemarin saat videonya viral. Tahu kejadiannya seperti itu, saya nggak mau damai mas,” tegas orang tua korban.
Pihak sekolah menegaskan kedua belah sudah sepakat berdamai. Sementara korban, hingga kini masih menjalani pemulihan. Sedangkan pelaku rencananya, akan pindah ke sekolah lain.
“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, alhamdulillah sudah sepakat damai,” jelas Munadi, guru BK SMPN 2 Plumpang.
Diberitakan sebelumnya, video perundungan terhadap seorang siswa SMPN di Tuban viral di media sosial. Korban bertubi-tubi dipukul oleh pelaku pada bagian kepala. Aksi ini dilakukan pelaku lantaran tidak terima dibilang temannya, tidak berani dengan korban. (dzi/rok)
Paska kejadian tersebut, korban mengalami trauma. Bahkan, korban tidak menceritakan kejadian yang dialaminya kepada kedua orang tuanya.
Orang tua korban mengetahui kejadian tersebut berdasarkan cerita dari guru yang mengantarkan anaknya pulang ke rumah. Sementara paska kejadian, korban yang mengalami luka-luka sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 3 hari.
“Jadi saya itu tahu ya dari guru yang mengantarkan anak saya ke rumah itu. Sampai sekarang, anak saya masih trauma,” ungkap S, orang tua korban kepada JTV, Senin (02/09/2024).
Lanjutnya, anaknya mengalami trauma dan masih merasakan nyeri di sejumlah bagian tubuhnya. Orang tua korban ini juga mengaku tidak akan berdamai, jika sebelum mediasi mengetahui video rekaman kejadian perundungan yang menimpa anaknya tersebut.
“Soalnya saat mediasi, saya itu tidak punya bukti. Saya tahunya itu baru kemarin saat videonya viral. Tahu kejadiannya seperti itu, saya nggak mau damai mas,” tegas orang tua korban.
Pihak sekolah menegaskan kedua belah sudah sepakat berdamai. Sementara korban, hingga kini masih menjalani pemulihan. Sedangkan pelaku rencananya, akan pindah ke sekolah lain.
“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, alhamdulillah sudah sepakat damai,” jelas Munadi, guru BK SMPN 2 Plumpang.
Diberitakan sebelumnya, video perundungan terhadap seorang siswa SMPN di Tuban viral di media sosial. Korban bertubi-tubi dipukul oleh pelaku pada bagian kepala. Aksi ini dilakukan pelaku lantaran tidak terima dibilang temannya, tidak berani dengan korban. (dzi/rok)