BOJONEGORO - Kemarau panjang membuat sebagian wilayah di Kabupaten Bojonegoro terdampak kekeringan. Data dari BPBD setempat, saat ini tercatat sedikitnya 70 Desa di 22 Kecamatan yang terkena dampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih.
Bahkan, BPBD Bojonegoro memprediksi, jumlah kawasan yang terdampak kekeringan akan terus meluas. Mengingat musim kemarau masih akan berlangsung hingga bulan depan.
Jika sebelumnya BPBD memprediksi akan ada 80 desa yang yang berpotensi terdampak kekeringan pada puncak musim kemarau. Kini diprediksi meningkat menjadi 102 Desa di 24 Kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Noer Aeny mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan air bersih ke 70 desa terdampak kekeringan. Tercatat sedikitnya 792 tangki air bersih telah mendistribusikan air bersih untuk membantu meringankan bebas warga.
“Jumlah kawasan terdampak kekeringan meluas. Saat ini ada 70 Desa di 22 Kecamatan yang terdampak. Kami prediksi jumlahnya akan terus meningkat,” jelasnya kepada JTV, Jumat (20/09/2024).
Lanjut Laela, dalam setiap mobil tangki berkapasitas 5.000 liter setiap 2 hari sekali mengirimkan air bersih untuk warga di desa-desa terdampak kekeringan tersebut.
“Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan air bersih yang terus meningkat. Kami juga menambah armada menjadi 8 truk tangki, dari sebelumnya hanya 4 tangki,” pungkasnya. (edo/rok)
Bahkan, BPBD Bojonegoro memprediksi, jumlah kawasan yang terdampak kekeringan akan terus meluas. Mengingat musim kemarau masih akan berlangsung hingga bulan depan.
Jika sebelumnya BPBD memprediksi akan ada 80 desa yang yang berpotensi terdampak kekeringan pada puncak musim kemarau. Kini diprediksi meningkat menjadi 102 Desa di 24 Kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Noer Aeny mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan air bersih ke 70 desa terdampak kekeringan. Tercatat sedikitnya 792 tangki air bersih telah mendistribusikan air bersih untuk membantu meringankan bebas warga.
“Jumlah kawasan terdampak kekeringan meluas. Saat ini ada 70 Desa di 22 Kecamatan yang terdampak. Kami prediksi jumlahnya akan terus meningkat,” jelasnya kepada JTV, Jumat (20/09/2024).
Lanjut Laela, dalam setiap mobil tangki berkapasitas 5.000 liter setiap 2 hari sekali mengirimkan air bersih untuk warga di desa-desa terdampak kekeringan tersebut.
“Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan air bersih yang terus meningkat. Kami juga menambah armada menjadi 8 truk tangki, dari sebelumnya hanya 4 tangki,” pungkasnya. (edo/rok)