Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 05 Oktober 2024, 13:54 WIB
Last Updated 2024-10-05T12:15:34Z
NganjukPojok PituViewerViral

7 Siswa di Nganjuk Keracunan Usai Santap Menu Program Makan Siang Gratis


NGANJUK - Sedikitnya 7 siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Banaran 1, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu uji coba program makan siang gratis.

Para siswa mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing dan muntah setelah mengkonsumsi makanan tersebut pada Rabu (2/10/2024) hingga Kamis (3/10/2024) siang. Bahkan hingga kini, salah satu siswa masih menjalani perawatan intensif di UGD Puskesmas Kertosono akibat gejala yang berulang.

Guru SD Negeri Banaran 1, Ning Adianti mengatakan, awalnya pihak sekolah setempat menerima 300 paket makan siang gratis mulai Selasa 1 Oktober 2024. Kemudian pada tanggal 2 Oktober, setelah para siswa mengkonsumsi paket makan siang serupa, sebagian diantaranya mengalami gejala keracunan hingga harus mendapatkan pertolongan medis.

“Ada tujuh anak yang mengalami gejala keracunan setelah makan nasi tersebut,” jelas Ning Adianti kepada JTV, Sabtu (05/10/2024).

Sementara itu, makanan yang disajikan pada uji coba program makan siang gratis di sekolah setempat berasal dari salah satu catering. Diduga, lauk pauk yang ada di dalamnya sudah basi, sehingga membuat sebagian siswa mengalami gejala keracunan.

Sebanyak tujuh siswa yang mengalami gejala keracunan tersebut, langsung dilarikan ke Puskesmas Kertosono Nganjuk untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Berdasarkan pemeriksaan awal, ketujuh siswa tersebut mengalami mual, muntah, dan diare, yang mengindikasikan adanya kontaminasi pada makanan yang mereka konsumsi,” ungkap Wahib, petugas kesehatan Puskesmas Kertosono.

Saat ini, kondisi enam dari tujuh siswa yang mengalami keracunan sudah membaik dan diperbolehkan pulang. Sementara satu sisanya masih menjalani perawatan intensif di puskesmas setempat.

Sekedar diketahui, program makan gratis ini merupakan program uji coba yang nantinya akan diterapkan penuh pada masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, Prabowo-Gibran. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan siswa. (as/rok)