TUBAN - Persela Lamongan mencatatkan hasil kurang memuaskan saat menjamu Rans Nusantara dalam lanjutan Liga 2 Indonesia Grup 3 yang digelar di Stadion Tuban Sport Center Kabupaten Tuban, Senin (07/10/20240 Sore.
Persela sempat unggul terlebih dahulu melalui striker asing Ezechiel Ndouasel pada menit ke-42. Namun gol balasan striker Rans Nusantara Ismael Salim Dunga pada masa injury time menit ke-90+2 menggagalkan kemenangan tuan rumah yang sudah di depan mata.
Sempat terjadi ketegangan usai gol kontroversial di menit tambahan tersebut. Tuan rumah memprotes gol karena pemain lawan dianggap terperangkap jebakan offside. Meski begitu gol tetap disahkan wasit hingga kedudukan berakhir dengan skor 1-1.
Pelatih Persela Lamongan, Zulkifli Syukur mengaku sangat kecewa dengan hasil imbang ini. Ia menilai anak asuhnya mendominasi jalannya pertandingan. Namun, karena kelengahan lini belakang, tim tamu bisa menyamakan kedudukan di menit akhir.
“Kita mendominasi bola, namun pemain terlalu asyik bermain di belakang karena berfikir 1-0 dan saya pikir itu belum cukup. Namun dengan kelengahan sedikit, tim rans bisa menyamakan kedudukan, itu karena kelengahan kita saja,” keluhnya usai pertandingan.
Sementara itu pelatih Rans Nusantara FC, Edi Sugiarto merasa bangga dengan hasil yang diraih anak asuhnya. Ia menilai gol yang dicetak oleh anak asuhnya di penghujung laga tersebut sah. Jika ada protes, hal tersebut wajar, karena merupakan bagian dari dinamika pertandingan sepakbola.
“Itulah sepakbola, diawal kita kemasukan dan di akhir kita memasukan, kita syukuri. Dalam sepakbola mau liga 2, liga 1 maupun dunia juga sama, ketidak puasan (atas gol rans) itu hal biasa,” tegasnya. (dzi/rok)
Persela sempat unggul terlebih dahulu melalui striker asing Ezechiel Ndouasel pada menit ke-42. Namun gol balasan striker Rans Nusantara Ismael Salim Dunga pada masa injury time menit ke-90+2 menggagalkan kemenangan tuan rumah yang sudah di depan mata.
Sempat terjadi ketegangan usai gol kontroversial di menit tambahan tersebut. Tuan rumah memprotes gol karena pemain lawan dianggap terperangkap jebakan offside. Meski begitu gol tetap disahkan wasit hingga kedudukan berakhir dengan skor 1-1.
Pelatih Persela Lamongan, Zulkifli Syukur mengaku sangat kecewa dengan hasil imbang ini. Ia menilai anak asuhnya mendominasi jalannya pertandingan. Namun, karena kelengahan lini belakang, tim tamu bisa menyamakan kedudukan di menit akhir.
“Kita mendominasi bola, namun pemain terlalu asyik bermain di belakang karena berfikir 1-0 dan saya pikir itu belum cukup. Namun dengan kelengahan sedikit, tim rans bisa menyamakan kedudukan, itu karena kelengahan kita saja,” keluhnya usai pertandingan.
Sementara itu pelatih Rans Nusantara FC, Edi Sugiarto merasa bangga dengan hasil yang diraih anak asuhnya. Ia menilai gol yang dicetak oleh anak asuhnya di penghujung laga tersebut sah. Jika ada protes, hal tersebut wajar, karena merupakan bagian dari dinamika pertandingan sepakbola.
“Itulah sepakbola, diawal kita kemasukan dan di akhir kita memasukan, kita syukuri. Dalam sepakbola mau liga 2, liga 1 maupun dunia juga sama, ketidak puasan (atas gol rans) itu hal biasa,” tegasnya. (dzi/rok)
