JOMBANG - Warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, dibuat pusing dengan menghilangnya LPG 3 kilogram di pasaran, Sabtu (05/10/2024) siang.
Kelangkaan ini membuat warga resah dan mengeluh. Meski telah berupaya membeli LPG di sejumlah agen atau pengecer di wilayah desa setempat, warga tetap tidak mendapatkan stok LPG.
Warga mengaku, kelangkaan LPG melon ini terjadi sejak satu bulan terakhir. Bahkan sepekan terakhir, warga tidak bisa lagi menemukan stok LPG yang diperuntukkan bagi warga miskin tersebut di pengecer.
Kondisi ini memaksa sebagian warga kembali memasak menggunakan peralatan tradisional, salah satunya dengan menggunakan kayu bakar.
“Sudah sebulan ini LPG melon sering kosong. Hari ini malah tidak ada. Makanya saya pakai kayu bakar. Karena sudah keliling kemana-mana nggak ada yang punya stok,” jelas Muhasonah, salah satu warga.
Sementara itu, agen LPG setempat mengaku tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat. Mereka yang biasanya selalu memiliki stok cukup, kini juga kehabisan stok.
Salah satunya seperti yang dirasakan agen LPG di Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Karyawan agen LPG setempat, Alfi Nur Rohmawati mengatakan, kelangkaan LPG melon terjadi sejak bulan september lalu. Untuk mengantisipasi adanya penimbunan oleh pengecer, agen mengaku sudah membatasi pembelian dengan cara satu lpg satu KTP.
“Meski sudah kita perketat dan batasi, tapi stok yang ada tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sini,” ungkapnya.
Warga berharap pemerintah segera menstabilkan stok LPG di pasaran, agar kelangkaan dapat segera teratasi. Sebab untuk beralih ke kayu bakar, warga kesulitan tempat dan kayu. (ful/rok)
Kelangkaan ini membuat warga resah dan mengeluh. Meski telah berupaya membeli LPG di sejumlah agen atau pengecer di wilayah desa setempat, warga tetap tidak mendapatkan stok LPG.
Warga mengaku, kelangkaan LPG melon ini terjadi sejak satu bulan terakhir. Bahkan sepekan terakhir, warga tidak bisa lagi menemukan stok LPG yang diperuntukkan bagi warga miskin tersebut di pengecer.
Kondisi ini memaksa sebagian warga kembali memasak menggunakan peralatan tradisional, salah satunya dengan menggunakan kayu bakar.
“Sudah sebulan ini LPG melon sering kosong. Hari ini malah tidak ada. Makanya saya pakai kayu bakar. Karena sudah keliling kemana-mana nggak ada yang punya stok,” jelas Muhasonah, salah satu warga.
Sementara itu, agen LPG setempat mengaku tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat. Mereka yang biasanya selalu memiliki stok cukup, kini juga kehabisan stok.
Salah satunya seperti yang dirasakan agen LPG di Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Karyawan agen LPG setempat, Alfi Nur Rohmawati mengatakan, kelangkaan LPG melon terjadi sejak bulan september lalu. Untuk mengantisipasi adanya penimbunan oleh pengecer, agen mengaku sudah membatasi pembelian dengan cara satu lpg satu KTP.
“Meski sudah kita perketat dan batasi, tapi stok yang ada tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sini,” ungkapnya.
Warga berharap pemerintah segera menstabilkan stok LPG di pasaran, agar kelangkaan dapat segera teratasi. Sebab untuk beralih ke kayu bakar, warga kesulitan tempat dan kayu. (ful/rok)
