BOJONEGORO - Beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro mulai turun hujan, baik dengan intensitas sedang maupun lebat. Bahkan hujan lebat disertai angin kencang, sempat menyebabkan kerusakan rumah warga dan menyebabkan pohon tumbang.
Meski begitu, kekeringan juga masih terjadi di sejumlah wilayah di Bojonegoro. Dimana masyarakat masih kesulitan memperoleh air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, lantaran keringnya sumber mata air.
Data dari BPBD Kabupaten Bojonegoro, masih ada sebanyak 66 desa di 20 kecamatan yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan pada puncak musim kemarau, mengingat sebagian wilayah di Bojonegoro saat ini sudah memiliki pasokan air, setelah hujan deras beberapa hari terakhir.
“Desa-desa terdampak kekeringan tersebut, saat ini masih rutin kami droping air bersih. Droping air bersih tersebut akan terus dilakukan di 66 desa yang mencakup untuk kebutuhan 19.719 kepala keluarga, hingga sumber-sumber air kembali terisi saat musim hujan,” jelas Kalaksa BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny.
Diprediksi, desa-desa terdampak kekeringan tersebut akan pulih pasokan airnya pada akhir bulan November 2024 ini, mengingat musim penghujan sudah tiba. (edo/rok)
Meski begitu, kekeringan juga masih terjadi di sejumlah wilayah di Bojonegoro. Dimana masyarakat masih kesulitan memperoleh air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, lantaran keringnya sumber mata air.
Data dari BPBD Kabupaten Bojonegoro, masih ada sebanyak 66 desa di 20 kecamatan yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan pada puncak musim kemarau, mengingat sebagian wilayah di Bojonegoro saat ini sudah memiliki pasokan air, setelah hujan deras beberapa hari terakhir.
“Desa-desa terdampak kekeringan tersebut, saat ini masih rutin kami droping air bersih. Droping air bersih tersebut akan terus dilakukan di 66 desa yang mencakup untuk kebutuhan 19.719 kepala keluarga, hingga sumber-sumber air kembali terisi saat musim hujan,” jelas Kalaksa BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny.
Diprediksi, desa-desa terdampak kekeringan tersebut akan pulih pasokan airnya pada akhir bulan November 2024 ini, mengingat musim penghujan sudah tiba. (edo/rok)