SITUBONDO - Jamali, warga Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, ditemukan meninggal dunia saat mencari madu di Pegunungan Soro Oloh, Gunung Ringgit, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Selasa (12/11/2024) siang.
Pria 42 tahun ini tewas setelah terjatuh dari atas pohon akibat disengat lebah hutan liar. Korban di evakuasi pihak keluarga dibantu tim sar gabungan. Saat ditemukan, korban menderita sejumlah luka parah di kepala dan tubuhnya, serta luka akibat sengatan lebah.
Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, kejadian bermula saat korban jamali bersama dua rekannya pergi mencari madu di hutan kawasan gunung ringgit. Saat memanjat pohon untuk mencari madu, korban tiba-tiba diserang kawanan lebah. Korban yang panik kemudian jatuh dari atas pohon.
“Korban mengalami luka parah sehingga meninggal dunia di lokasi. Untuk evakuasi harus jalan kaki, karena lokasinya di perbukitan,” jelasnya kepada JTV, Rabu (13/11/2024).
Evakuasi berlangsung dramatis, lantaran keluarga korban dan tim sar harus berjalan sejauh tiga kilometer. Di hadapan polisi, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
“Karena keluarga korban menganggap itu musibah, jenazah kemudian diserahkan langsung untuk dimakamkan,” pungkas Puriyono. (and/rok)
Pria 42 tahun ini tewas setelah terjatuh dari atas pohon akibat disengat lebah hutan liar. Korban di evakuasi pihak keluarga dibantu tim sar gabungan. Saat ditemukan, korban menderita sejumlah luka parah di kepala dan tubuhnya, serta luka akibat sengatan lebah.
Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, kejadian bermula saat korban jamali bersama dua rekannya pergi mencari madu di hutan kawasan gunung ringgit. Saat memanjat pohon untuk mencari madu, korban tiba-tiba diserang kawanan lebah. Korban yang panik kemudian jatuh dari atas pohon.
“Korban mengalami luka parah sehingga meninggal dunia di lokasi. Untuk evakuasi harus jalan kaki, karena lokasinya di perbukitan,” jelasnya kepada JTV, Rabu (13/11/2024).
Evakuasi berlangsung dramatis, lantaran keluarga korban dan tim sar harus berjalan sejauh tiga kilometer. Di hadapan polisi, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
“Karena keluarga korban menganggap itu musibah, jenazah kemudian diserahkan langsung untuk dimakamkan,” pungkas Puriyono. (and/rok)