BOJONEGORO - Peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, biasanya membuat daya tahan tubuh hewan ternak cenderung menurun. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro mengimbau, agar para peternak mewaspadai penyakit BEF dan diare pada hewan ternak.
Bef atau Bovine Ephemeral Fever merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang hewan ternak,biasanya terjadi pada hewan sapi, kambing hingga domba. Dalam kasus BEF ini, biasanya terjadi pada hewan ditandai dengan demam hingga 3 hari dan menyebabkan hewan tidak memiliki nafsu makan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Peternakan, Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro drh. Luthfi Nurahman mengatakan, jika terjadi hewan ternak mengalami gejala BEF, maka bisa melaporkan kepada petugas hewan di masing masing kecamatan, untuk mengatasi penyakit tersebut.
“Atau para peternak bisa mengantisipasinya, dengan rutin memberikan minum makan serta beberapa vitamin bagi sapi, bahkan bisa memberikan bediang atau asap, dalam istilah orang jawa pada umumnya di sekitar kandang ternak,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (23/11/2024).
Luthfi menambahkan, jika penyakit bef ini tidak menular. Meski begitu, BEF dapat menular jika melalui gigitan serangga ataupun melalui nyamuk.
Sejauh ini, untuk populasi hewan ternak di Kabupaten Bojonegoro tergolong masih tinggi. Yakni sapi sekitar 20.000 ekor, kambing 15.000 ekor, dan domba 20.000ekor. (edo/rok)
Bef atau Bovine Ephemeral Fever merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang hewan ternak,biasanya terjadi pada hewan sapi, kambing hingga domba. Dalam kasus BEF ini, biasanya terjadi pada hewan ditandai dengan demam hingga 3 hari dan menyebabkan hewan tidak memiliki nafsu makan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Peternakan, Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro drh. Luthfi Nurahman mengatakan, jika terjadi hewan ternak mengalami gejala BEF, maka bisa melaporkan kepada petugas hewan di masing masing kecamatan, untuk mengatasi penyakit tersebut.
“Atau para peternak bisa mengantisipasinya, dengan rutin memberikan minum makan serta beberapa vitamin bagi sapi, bahkan bisa memberikan bediang atau asap, dalam istilah orang jawa pada umumnya di sekitar kandang ternak,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (23/11/2024).
Luthfi menambahkan, jika penyakit bef ini tidak menular. Meski begitu, BEF dapat menular jika melalui gigitan serangga ataupun melalui nyamuk.
Sejauh ini, untuk populasi hewan ternak di Kabupaten Bojonegoro tergolong masih tinggi. Yakni sapi sekitar 20.000 ekor, kambing 15.000 ekor, dan domba 20.000ekor. (edo/rok)