BOJONEGORO - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 dan SKK Migas, bekerja sama dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menggelar Uji Kompetensi Jurnalis Televisi (UKJTV) di Kabupaten Bojonegoro, pada 15-16 November 2024 kemarin.
Kegiatan ini diikuti belasan peserta dari berbagai media berbasis audio visual. Mereka mengikuti uji kompetensi pada jenjang jurnalis muda, jurnalis madya, dan jurnalis utama.
Field Manager PEPC JTB, Agung Prabowo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. Media sebagai saluran komunikasi terpercaya telah mendukung perusahaan dalam menyampaikan informasi kepada publik.
“Peran profesionalisme jurnalis ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi jurnalis dapat mendukung kepentingan yang lebih luas kepada public,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan IJTI, Imam Wahyudi menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi bagi para jurnalis di tengah derasnya arus informasi dan menjamurnya media sosial.
“Uji kompetensi jurnalis TV adalah keniscayaan untuk memastikan karya jurnalistik yang berkualitas. Ini juga menjadi momen transfer pengetahuan dari penguji kepada peserta,” ujarnya.
Sedangkan Analis Senior Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Erwin Andriyanto Redy mengapresiasi inisiatif PEPC dan IJTI. Menurutnya, kolaborasi seperti ini sangat penting untuk menjaga kualitas informasi yang beredar di masyarakat.
“Harapan kami, terselenggaranya ukjtv ini dapat melahirkan generasi jurnalis yang lebih kompeten dan mampu menyajikan berita yang akurat, relevan, dan berimbang. Serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia media di Indonesia,” katanya.
Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pra UKJTV yang wajib diikuti oleh seluruh peserta. Kemudian dilanjutkan uji kompetensi para peserta di hadapan para penguji, mempraktikan alur proses produksi news room selama dua hari, termasuk pemahaman tentang kode etik profesi.
Sementara itu, para peserta mengaku telah lama menunggu kesempatan untuk mengikuti UKJTV. Apalagi acara ini digelar secara gratis berkat kolaborasi PEPC dan IJTI.
“Kita diuji betul mulai tahapan pra produksi sampai tahapan paska produksi, termasuk regulasi yang ada didalamnya. Ini sangat bagus karena bisa mengukur kemampuan kita,” jelas Maimun, salah satu peserta.
Diharapkan, UKJTV ini memberikan dampak positif bagi dunia jurnalistik Indonesia, mendukung terciptanya ekosistem media yang semakin profesional, dan menyajikan informasi edukatif bagi masyarakat yang dapat dipertanggungjawabkan. (*/tim)
Kegiatan ini diikuti belasan peserta dari berbagai media berbasis audio visual. Mereka mengikuti uji kompetensi pada jenjang jurnalis muda, jurnalis madya, dan jurnalis utama.
Field Manager PEPC JTB, Agung Prabowo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. Media sebagai saluran komunikasi terpercaya telah mendukung perusahaan dalam menyampaikan informasi kepada publik.
“Peran profesionalisme jurnalis ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi jurnalis dapat mendukung kepentingan yang lebih luas kepada public,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan IJTI, Imam Wahyudi menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi bagi para jurnalis di tengah derasnya arus informasi dan menjamurnya media sosial.
“Uji kompetensi jurnalis TV adalah keniscayaan untuk memastikan karya jurnalistik yang berkualitas. Ini juga menjadi momen transfer pengetahuan dari penguji kepada peserta,” ujarnya.
Sedangkan Analis Senior Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Erwin Andriyanto Redy mengapresiasi inisiatif PEPC dan IJTI. Menurutnya, kolaborasi seperti ini sangat penting untuk menjaga kualitas informasi yang beredar di masyarakat.
“Harapan kami, terselenggaranya ukjtv ini dapat melahirkan generasi jurnalis yang lebih kompeten dan mampu menyajikan berita yang akurat, relevan, dan berimbang. Serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia media di Indonesia,” katanya.
Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pra UKJTV yang wajib diikuti oleh seluruh peserta. Kemudian dilanjutkan uji kompetensi para peserta di hadapan para penguji, mempraktikan alur proses produksi news room selama dua hari, termasuk pemahaman tentang kode etik profesi.
Sementara itu, para peserta mengaku telah lama menunggu kesempatan untuk mengikuti UKJTV. Apalagi acara ini digelar secara gratis berkat kolaborasi PEPC dan IJTI.
“Kita diuji betul mulai tahapan pra produksi sampai tahapan paska produksi, termasuk regulasi yang ada didalamnya. Ini sangat bagus karena bisa mengukur kemampuan kita,” jelas Maimun, salah satu peserta.
Diharapkan, UKJTV ini memberikan dampak positif bagi dunia jurnalistik Indonesia, mendukung terciptanya ekosistem media yang semakin profesional, dan menyajikan informasi edukatif bagi masyarakat yang dapat dipertanggungjawabkan. (*/tim)