MAGETAN - Kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali merebak di Desa Sumberagung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Dalam dua bulan terakhir, sedikitnya ada 15 warga yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini.
Ketua RT 14 Desa Sumberagung, To'in menjelaskan, di wilayahnya terdampak cukup parah, sebagian warga yang terjangkit harus dilarikan ke rumah sakit dan sebagian lagi di puskesmas.
“Total ada 15 warga yang kena demam berdara. Untuk antisipasi, kami bekerja bakti membersihkan lingkungan dan melakukan pembasmian nyamuk dewasa menggunakan obat nyamuk semprot,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (28/12/2024).
Sementara itu, seorang warga masih menjalani perawatan di Puskesmas Sumberagung. Sementara beberapa lainnya dirawat di RSUD dr. Sayidiman atau memilih rawat jalan di rumah.
Salah seorang pasien DBD, Tohari mengungkapkan, gejala yang dirasakannya sejak sabtu 21 desember yakni demam tinggi, badan pegal-pegal.
“Selain itu sulit tidur. Saya periksa hingga dirawat di puskesmas sejak Selasa 24 Desember 2024 lalu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sumberagung, dr. Erwin Muhammad Fauzi mengatakan, situasi ini masih terkendali dan belum tergolong kejadian luar biasa (klb). Fogging juga telah dilakukan di lingkungan terdampak.
“Saat ini, hanya ada satu pasien yang masih dirawat di puskesmas,” tegasnya.
Peningkatan kasus DBD ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan dengan langkah 3m plus (menguras, menutup, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. (ai/rok)
Ketua RT 14 Desa Sumberagung, To'in menjelaskan, di wilayahnya terdampak cukup parah, sebagian warga yang terjangkit harus dilarikan ke rumah sakit dan sebagian lagi di puskesmas.
“Total ada 15 warga yang kena demam berdara. Untuk antisipasi, kami bekerja bakti membersihkan lingkungan dan melakukan pembasmian nyamuk dewasa menggunakan obat nyamuk semprot,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (28/12/2024).
Sementara itu, seorang warga masih menjalani perawatan di Puskesmas Sumberagung. Sementara beberapa lainnya dirawat di RSUD dr. Sayidiman atau memilih rawat jalan di rumah.
Salah seorang pasien DBD, Tohari mengungkapkan, gejala yang dirasakannya sejak sabtu 21 desember yakni demam tinggi, badan pegal-pegal.
“Selain itu sulit tidur. Saya periksa hingga dirawat di puskesmas sejak Selasa 24 Desember 2024 lalu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sumberagung, dr. Erwin Muhammad Fauzi mengatakan, situasi ini masih terkendali dan belum tergolong kejadian luar biasa (klb). Fogging juga telah dilakukan di lingkungan terdampak.
“Saat ini, hanya ada satu pasien yang masih dirawat di puskesmas,” tegasnya.
Peningkatan kasus DBD ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan dengan langkah 3m plus (menguras, menutup, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. (ai/rok)