BOJONEGORO - Jebolnya tanggul kali ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno terdampak banjir.
Kondisi ini membuat lahan pertanian yang mayoritas ditanami padi berusia 45 hari terancam rusak total. Kejadian ini juga dikhawatirkan para petani harus melakukan tanam ulang.
Terkait kejadian ini, Pemkab Bojonegoro sebenarnya mempunyai program asuransi usaha tani padi (AUTP). Program tersebut guna menjamin sekaligus memberikan perlindungan bagi para petani padi yang gagal panen akibat faktor banjir, serangan hama penyakit hingga kekeringan.
Namun, dari 4 desa terdampak banjir kali ingas, hanya 1 desa yaitu Desa Pucangarum yang terdaftar dalam asuransi usaha tani padi.
Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Retno Budi Widyanti mengatakan, syarat ganti rugi dalam asuransi tersebut diantaranya memiliki lahan tidak lebih dari 2 hektar, umur tanaman padi kurang dari 30 hari setelah tebar.
“Dan intensitas kerusakan minimal persentase 75 persen berdasarkan luas petak. Dari desa terdampak tanggul jebol kali ingas, hanya Desa Pucangarum yang masuk,” jelasnya kepada JTV, Jumat (20/12/2024).
Sementara itu, pada tahun 2024 ini total nilai premi subsidi dari Pemkab Bojonegoro untuk asuransi usaha tani padi sebesar 892.800.000. Jumlah tersebut diberikan kepada 57 kelompok tani, dengan jumlah petani sebanyak 49.529 orang dan total luasan lahan 24.800 hektar. (edo/rok)