BOJONEGORO - Menjelang natal dan tahun baru (nataru), permintaan sapi potong di Pasar Hewan Bojonegoro, meningkat drastis lebih dari 100 persen dibanding hari biasa. Sejak sepekan terakhir transaksi jual beli sapi di pasar setempat, terus meningkat akibat serbuan tengkulak maupun pedagang yang sedang berburu sapi untuk kebutuhan selama nataru.
Mereka tak hanya datang dari daerah lokal Bojonegoro, melainkan juga berasal dari luar daerah di Jawa Timur, mulai dari Lamongan, Surabaya, Blora Jawa Tengah, hingga Jakarta. Banyaknya pedagang ini, membuat permintaan sapi di pasar hewan Bojonegoro meningkat drastis hingga lebih dari seratus persen dibanding hari biasa.
Jika hari biasa, rata-rata pedagang hanya mampu menjual dua sampai tiga ekor sapi saja. Namun, mendekati natal dan tahun baru ini, jumlah penjualan bisa lebih banyak, mencapai empat sampai lima ekor sapi ke konsumen tersebut.
“Sudah semingguan ini ramai mas. Penjualan meningkat lumayan drastis, karena banyak pedagang dari luar dari kulakan (membeli) sapi untuk stok akhir tahun,” jelas Dicky Dwi Saputra, salah satu pedagang sapi di pasar setempat kepada JTV, Senin (16/12/2024).
Meski demikian, banyaknya permintaan sapi ini, tak menyebabkan harga jual sapi siap potong ikut naik. Harga sapi siap potong ukuran sedang masih stabil di kisaran 20 juta hingga 25 juta rupiah per ekor. Sementara untuk jenis sapi ekstrim berbobot lebih besar masih berada di kisaran 30 sampai 40 juta rupiah per ekor.
“Sehari bisa laku lima sampai tujuh ekor laku sapi, paling laris sapi siap potong. Pembeli tidak hanya dari bojonegoro saja, melainkan juga datang dari pedagang luar daerah untuk dikirim ke berbagai wilayah lainnya, mulai Jawa Tengah, hingga Jakarta,” imbuh Dicky.
Tingginya permintaan sapi ini. Diperkirakan akan terus berlanjut, setidaknya hingga awal tahun 2025 mendatang. (lim/rok)
Mereka tak hanya datang dari daerah lokal Bojonegoro, melainkan juga berasal dari luar daerah di Jawa Timur, mulai dari Lamongan, Surabaya, Blora Jawa Tengah, hingga Jakarta. Banyaknya pedagang ini, membuat permintaan sapi di pasar hewan Bojonegoro meningkat drastis hingga lebih dari seratus persen dibanding hari biasa.
Jika hari biasa, rata-rata pedagang hanya mampu menjual dua sampai tiga ekor sapi saja. Namun, mendekati natal dan tahun baru ini, jumlah penjualan bisa lebih banyak, mencapai empat sampai lima ekor sapi ke konsumen tersebut.
“Sudah semingguan ini ramai mas. Penjualan meningkat lumayan drastis, karena banyak pedagang dari luar dari kulakan (membeli) sapi untuk stok akhir tahun,” jelas Dicky Dwi Saputra, salah satu pedagang sapi di pasar setempat kepada JTV, Senin (16/12/2024).
Meski demikian, banyaknya permintaan sapi ini, tak menyebabkan harga jual sapi siap potong ikut naik. Harga sapi siap potong ukuran sedang masih stabil di kisaran 20 juta hingga 25 juta rupiah per ekor. Sementara untuk jenis sapi ekstrim berbobot lebih besar masih berada di kisaran 30 sampai 40 juta rupiah per ekor.
“Sehari bisa laku lima sampai tujuh ekor laku sapi, paling laris sapi siap potong. Pembeli tidak hanya dari bojonegoro saja, melainkan juga datang dari pedagang luar daerah untuk dikirim ke berbagai wilayah lainnya, mulai Jawa Tengah, hingga Jakarta,” imbuh Dicky.
Tingginya permintaan sapi ini. Diperkirakan akan terus berlanjut, setidaknya hingga awal tahun 2025 mendatang. (lim/rok)