TUBAN - Jelang perayaan tahun baru, harga daging ayam di sejumlah Pasar Tradisional Kabupaten Tuban, merangkak naik. Lonjakan tertinggi dialami oleh daging ayam kampung yang naik Rp20.000 per kilogramnya dari harga sebelumnya.
Kondisi tersebut seperti terpantau di Pasar Baru Jalan Gajahmada, Kabupaten Tuban, Sabtu (28/12/2024) pagi. Harga berbagai jenis daging ayam di pasar setempat terus mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.
Data yang dihimpun JTV di lapangan, daging ayam potong yang sebelumnya hanya dijual Rp.35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp38.000 per kilogram. Sedangkan daging ayam keras atau boiler yang sebelumnya berada di harga Rp.35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp.38.000 per kilogram.
Kenaikan tertinggi terjadi pada daging ayam kampung yang naik Rp20.000 per kilogram dari harga sebelumnya. Jika sebelumnya daging ayam kampung dipatok Rp.60.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp80.000 per kilogramnya.
“Sudah seminggu ini, daging ayam semua jenis naik mas. Yang paling tinggi naiknya daging ayam kampong, naik dua puluh ribu rupiah per kilo dari harga sebelumnya,” ungkap Sami, salah satu pedagang kepada JTV.
Lanjut Sami, naiknya harga daging ayam, tak membuat jumlah penjualan menurun. Menurutnya, penjualan cenderung stabil.
“Daging ayam ini naik karena minimnya stok daging dari pemasok,” imbuhnya.
Sementara itu, menyikapi kenaikan ini, para pembeli mengaku terpaksa harus mengurangi jumlah pembelian, agar pengeluaran mereka tidak membengkak. Mereka berharap, harga daging ayam bisa kembali normal.
“Biasanya beli satu kilo untuk lauk di rumah, sekarang beli setengah kilo. Soalnya harganya naik,” kata Rico, salah satu pembeli.
Sementara itu, harga daging sapi menjelang natal dan tahun terpantau masih stabil, yaitu Rp.130.000 untuk kualitas super. Lalu Rp.120.000 per kilogram untuk harga daging sapi kualitas biasa. (dzi/rok)
Kondisi tersebut seperti terpantau di Pasar Baru Jalan Gajahmada, Kabupaten Tuban, Sabtu (28/12/2024) pagi. Harga berbagai jenis daging ayam di pasar setempat terus mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.
Data yang dihimpun JTV di lapangan, daging ayam potong yang sebelumnya hanya dijual Rp.35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp38.000 per kilogram. Sedangkan daging ayam keras atau boiler yang sebelumnya berada di harga Rp.35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp.38.000 per kilogram.
Kenaikan tertinggi terjadi pada daging ayam kampung yang naik Rp20.000 per kilogram dari harga sebelumnya. Jika sebelumnya daging ayam kampung dipatok Rp.60.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp80.000 per kilogramnya.
“Sudah seminggu ini, daging ayam semua jenis naik mas. Yang paling tinggi naiknya daging ayam kampong, naik dua puluh ribu rupiah per kilo dari harga sebelumnya,” ungkap Sami, salah satu pedagang kepada JTV.
Lanjut Sami, naiknya harga daging ayam, tak membuat jumlah penjualan menurun. Menurutnya, penjualan cenderung stabil.
“Daging ayam ini naik karena minimnya stok daging dari pemasok,” imbuhnya.
Sementara itu, menyikapi kenaikan ini, para pembeli mengaku terpaksa harus mengurangi jumlah pembelian, agar pengeluaran mereka tidak membengkak. Mereka berharap, harga daging ayam bisa kembali normal.
“Biasanya beli satu kilo untuk lauk di rumah, sekarang beli setengah kilo. Soalnya harganya naik,” kata Rico, salah satu pembeli.
Sementara itu, harga daging sapi menjelang natal dan tahun terpantau masih stabil, yaitu Rp.130.000 untuk kualitas super. Lalu Rp.120.000 per kilogram untuk harga daging sapi kualitas biasa. (dzi/rok)