TUBAN - Ditengah maraknya jajanan modern serba instan, pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Tuban justru setia menekuni usaha jajanan tape ubi tradisional. Selain rasanya yang manis dan lezat, tape ubi ini sangat bagus untuk kesehatan karena dibuat tanpa bahan pengawet.
Pasutri tersebut adalah Pargon, 41 tahun dan istrinya Asih, 34 tahun, warga Desa Pule, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Disela-sela kesibukan sebagai seorang petani, pasangan suami istri ini selalu menyempatkan waktu untuk memproduksi jajanan tape singkong sebagai tambahan pendapatan keluarga.
Sesuai namanya, jajanan ini berbahan dasar ubi kayu atau singkong. Sebelum menjadi tape, singkong terlebih dahulu dikupas hingga bersih. Kemudian dipotong-potong sesuai ukuran.
Selanjutnya, potongan singkong dicuci hingga benar-benar bersih dan direbus selama satu jam. Setelah matang singkong akan dimasukan ke wadah besek dan diberikan ragi sebagai proses fermentasi. Setelah melalui fermentasi selama satu hari, tape singkong siap disantap.
Pargon mengaku usaha yang sudah ditekuni bersama istrinya selama 12 tahun ini Ia rintis dengan belajar otodidak. Awalnya, Ia memproduksi tape kecil yang dibungkus plastik untuk dijual ke pasar. Namun, seiring berkembangnya zaman, pasutri ini berinovasi dengan menyediakan kemasan besek.
“Usaha ini sudah 12 tahun. Jadi setelah dari sawah saya buat tape ubi dengan istri. Awalnya sederhana, terus ada dari dinas datang kesini dimintai untuk dikemas pakai besek, biar lebih elegan,” ungkap Pargon kepada JTV, Selasa (10/12/2024).
Dalam satu bulan, Pargon bersama istrinya mampu menjual hingga 1.500 besek tape singkong. Harga tape singkong tersebut dipatok 10 ribu rupiah per beseknya.
“Dari situ omzetnya bisa dihitung sekitar 15 juta rupiah sebulan. Untuk pemasaran saya titipkan di pusat oleh-oleh, jual kepada para pelanggan melalui medsos atau pembeli datang sendiri kesini,” imbuhnya.
Perpaduan rasa manis dan lembut buah singkong pilihan, membuat tape tradisional ini banyak digandrungi oleh warga. Tak salah jika penggemar tape singkong manis asih ini semakin banyak. Tak jarang, pembeli memesan tape singkong sebagai oleh-oleh maupun suguhan tamu di rumah.
“Sudah tiga kali beli datang langsung langsung kesini. Untuk oleh-oleh ada keluarga dari luar kota yang datang ke rumah,” ungkap Rico Oktavian, salah satu pelanggan.
Tak hanya dipasarkan di lokal Tuban saja, jajanan tradisional ini kini juga laku hingga luar daerah. Bagaimana anda tertarik mencicipinya?. (dzi/rok)