TUBAN - Detik-detik munculnya pusaran angin di kawasan pemukiman warga Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (11/12/2024) sore, viral di media sosial. Dalam video yang beredar terlihat, awan hitam tiba-tiba turun dari langit secara perlahan dan membentuk sebuah pusaran besar.
Pusaran angin kemudian berjalan turun ke pemukiman dan menerjang bangunan, rumah, tempat ibadah serta pohon, hingga porak-poranda. Bahkan, sejumlah pohon dan atap juga turut terbang terbawa dahsyatnya angin puting beliung tersebut.
Kondisi cuaca yang mendung membuat situasi semakin mencekam. Warga yang dilanda kepanikan berlarian menyelamatkan diri dengan bersembunyi di dalam rumah. Mereka khawatir terkena batang pohon maupun atap rumah yang terbawa pusaran angin.
“Warga pada panik semua mas. Pas kejadian itu anak-anak pada ngaji di masjid. Anak-anak pada nangis dan takut, karena ada pohon roboh nimpa teras madjis itu,” ungkap Parlan, warga setempat saat ditemui JTV, Kamis (12/12/2024).
Data dari BPBD Tuban, akibat terjangan puting beliung tersebut, sebanyak 24 bangunan rumah milik warga mengalami kerusakan. Selain itu, kuatnya terjangan angin juga menyebabkan sejumlah pohon besar tumbang. Bahkan, salah satunya menimpa atap teras masjid di desa setempat.
Pasca kejadian, petugas dari BPBD Tuban dibantu warga mengevakuasi reruntuhan atap dan pohon tumbang yang menimpa rumah dan masjid di desa setempat. Selain itu, warga juga bergotong royong memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat terjangan puting beliung tersebut.
Menurut warga, puting beliung tersebut menerjang desa setempat sebanyak dua kali. Kejadian pertama, angin datang dengan kekuatan sedang.
“Tak berselang lama, angin kembali datang dengan kekuatan yang lebih dahsyat, sehingga membuat warga panik dan menyelamatkan diri ke tempat yang dianggap aman,” jelas Firman, warga setempat.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Atas kejadian ini, warga diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada awal musim penghujan ini. (dzi/rok)
Pusaran angin kemudian berjalan turun ke pemukiman dan menerjang bangunan, rumah, tempat ibadah serta pohon, hingga porak-poranda. Bahkan, sejumlah pohon dan atap juga turut terbang terbawa dahsyatnya angin puting beliung tersebut.
Kondisi cuaca yang mendung membuat situasi semakin mencekam. Warga yang dilanda kepanikan berlarian menyelamatkan diri dengan bersembunyi di dalam rumah. Mereka khawatir terkena batang pohon maupun atap rumah yang terbawa pusaran angin.
“Warga pada panik semua mas. Pas kejadian itu anak-anak pada ngaji di masjid. Anak-anak pada nangis dan takut, karena ada pohon roboh nimpa teras madjis itu,” ungkap Parlan, warga setempat saat ditemui JTV, Kamis (12/12/2024).
Data dari BPBD Tuban, akibat terjangan puting beliung tersebut, sebanyak 24 bangunan rumah milik warga mengalami kerusakan. Selain itu, kuatnya terjangan angin juga menyebabkan sejumlah pohon besar tumbang. Bahkan, salah satunya menimpa atap teras masjid di desa setempat.
Pasca kejadian, petugas dari BPBD Tuban dibantu warga mengevakuasi reruntuhan atap dan pohon tumbang yang menimpa rumah dan masjid di desa setempat. Selain itu, warga juga bergotong royong memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat terjangan puting beliung tersebut.
Menurut warga, puting beliung tersebut menerjang desa setempat sebanyak dua kali. Kejadian pertama, angin datang dengan kekuatan sedang.
“Tak berselang lama, angin kembali datang dengan kekuatan yang lebih dahsyat, sehingga membuat warga panik dan menyelamatkan diri ke tempat yang dianggap aman,” jelas Firman, warga setempat.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Atas kejadian ini, warga diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada awal musim penghujan ini. (dzi/rok)