Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Rabu, 18 Desember 2024, 11:31 WIB
Last Updated 2024-12-18T08:32:40Z
NgawiPojok PituViewerViral

Terendam Banjir, 427 Hektar Lahan Pertanian Terancam Tanam Ulang


NGAWI - Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir di Kabupaten Ngawi berdampak pada ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir. Akibatnya petani terancam melakukan tanam ulang jika sampai tiga hari terendam.

Berdasar data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, tercatat sebanyak 427 hektar lahan pertanian di 6 kecamatan terendam banjir akibat luapan sungai bengawan madiun dan bengawan solo. Hal ini mengakibatkan tanaman padi yang baru berusia 7-21 hari terancam mati.

Kepala DKPP Ngawi, Supardi menjelaskan, 6 kecamatan yang terdampak meliputi, Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Padas, Geneng, Ngawi, dan Karanganyar. Hasil identifikasi di lapangan mayoritas lahan pertanian itu baru memasuki masa tanam, namun ada beberapa yang juga masih menunggu masa panen.

“Untuk tanaman padi yang baru tanam jika terlalu lama terendam air maka dikhawatirkan banyak akar yang busuk hingga mati. Karena mayoritas yang terkena banjir ini padi yang baru ditanam,” jelas Supardi kepada JTV, Rabu (18/12/2024).

Sehingga lanjur Supardi, petani harus melakukan tanam ulang. Supardi menjelaskan, rata-rata kebutuhan biaya tanam sendiri untuk satu hektar lahan diperkirakan mencapai Rp.4 juta sampai Rp.5 juta untuk biaya benih dan tanam.

“Biaya sebesar itu untuk benih dan tanam. Semoga segera surut, biar petani tidak rugi,” imbuhnya.

Supardi menambahkan, hingga kini meski ngawi terkenal sebagai lumbung pangan, namun keikutsertaan petani dalam asuransi usaha tani padi (autp) masih rendah. Pihaknya juga mendorong agar petani ikut asuransi karena jika terjadi gagal panen akibat dari bencana alam maka petani bisa mengajukan permohonan klaim atau ganti rugi. (ito/rok)