NGAWI - Hujan deras yang terjadi semalam di wilayah Kabupaten Ngawi, membuat Sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya, akses jalan di Desa Ngasinan, Kecamatan Pitu, menuju Kota Ngawi terhalang banjir.
Bahkan ketinggian air banjir yang menggenangi jalan mencapai lebih dari satu meter, membuat akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
Akibatnya, aktivitas puluhan siswa, guru dan warga menjadi terganggu. Mereka terpaksa harus memutar sejauh 7 kilometer untuk mencapai tujuannya di wilayah kota.
Salah satu pelajar SMK, Alfian Aditiya, mengaku dirinya tidak bisa ke sekolah karena akses jalan terputus banjir Bengawan Solo. Banjir kali ini, merupakan banjir yang terparah.
“Ini banjir paling parah. Sampai nggak bisa lewat. Kalau lewat jalan lain harus mutar tujuh kilometer,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu hingga saat ini BPBD Ngawi juga masih melakukan inventarisasi di sejumlah titik dampak luapan Bengawan Solo. (ito/rok)
Bahkan ketinggian air banjir yang menggenangi jalan mencapai lebih dari satu meter, membuat akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
Akibatnya, aktivitas puluhan siswa, guru dan warga menjadi terganggu. Mereka terpaksa harus memutar sejauh 7 kilometer untuk mencapai tujuannya di wilayah kota.
Salah satu pelajar SMK, Alfian Aditiya, mengaku dirinya tidak bisa ke sekolah karena akses jalan terputus banjir Bengawan Solo. Banjir kali ini, merupakan banjir yang terparah.
“Ini banjir paling parah. Sampai nggak bisa lewat. Kalau lewat jalan lain harus mutar tujuh kilometer,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu hingga saat ini BPBD Ngawi juga masih melakukan inventarisasi di sejumlah titik dampak luapan Bengawan Solo. (ito/rok)