BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat, telah menerima 7.050 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada awal tahun 2025. Kini, vaksin tersebut telah didistribusikan kepada petugas teknis peternakan di tiap kecamatan.
Dari data Disnakkan Bojonegoro per tanggal 21 Januari 2025, ada sebanyak 538 ekor sapi yang terindikasi PMK. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19 ekor sapi mati, dan ada 101 ekor sapi sudah sembuh, sementara sisanya dalam tahap pemulihan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro, drh Lutfi Nurrahman mengatakan, vaksin PMK yang diterima berasal dari bantuan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa timur. Vaksin tersebut digunakan untuk penanggulangan wabah PMK di wilayah Bojonegoro.
“Total jumlahnya ada 7.050 dosis. Seluruhnya sudah kita distribusikan kepada petugas teknis peternakan di seluruh kecamatan,” ungkapnya kepada JTV, Sabtu (25/01/2025).
Lutfi menambahkan, dosis vaksin yang diterima sebetulnya masih sangat kurang, karena belum sebanding dengan jumlah populasi ternak sapi di Bojonegoro. Sementara saat ini, petugas teknis peternakan di seluruh kecamatan telah mulai melakukan penyuntikan vaksin.
“Kami menghimbau, agar masyarakat melakukan pencegahan PMK dengan cara menjaga kebersihan kandang ternak. Serta melapor petugas jika ternaknya terpapar gejala PMK,” pungkasnya. (edo/rok)
Dari data Disnakkan Bojonegoro per tanggal 21 Januari 2025, ada sebanyak 538 ekor sapi yang terindikasi PMK. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19 ekor sapi mati, dan ada 101 ekor sapi sudah sembuh, sementara sisanya dalam tahap pemulihan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro, drh Lutfi Nurrahman mengatakan, vaksin PMK yang diterima berasal dari bantuan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa timur. Vaksin tersebut digunakan untuk penanggulangan wabah PMK di wilayah Bojonegoro.
“Total jumlahnya ada 7.050 dosis. Seluruhnya sudah kita distribusikan kepada petugas teknis peternakan di seluruh kecamatan,” ungkapnya kepada JTV, Sabtu (25/01/2025).
Lutfi menambahkan, dosis vaksin yang diterima sebetulnya masih sangat kurang, karena belum sebanding dengan jumlah populasi ternak sapi di Bojonegoro. Sementara saat ini, petugas teknis peternakan di seluruh kecamatan telah mulai melakukan penyuntikan vaksin.
“Kami menghimbau, agar masyarakat melakukan pencegahan PMK dengan cara menjaga kebersihan kandang ternak. Serta melapor petugas jika ternaknya terpapar gejala PMK,” pungkasnya. (edo/rok)
