Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Sabtu, 04 Januari 2025, 18:40 WIB
Last Updated 2025-01-04T11:40:20Z
Bojonegoro

Harga Cabai di Bojonegoro Meroket, Tembus Rp110.000 Per Kilogram


BOJONEGORO - Harga cabai di sejumlah Pasar Tradisional Kabupaten Bojonegoro, terus melambung tinggi. Kenaikan harga terjadi beberapa kali sejak sepekan terakhir, hingga menembus 110 ribu rupiah perkilogram.

Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Kota Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (04/01/2025). Harga cabai melonjak drastis sejak awal tahun.

Kenaikan harga, bahkan terjadi sebanyak tiga kali, dari kisaran harga 80 ribu rupiah perkilogram, kini sudah menembus harga 110 ribu rupiah perkilogramnya. Terutama cabe rawit merah.

Harga cabai rawit yang sebelumnya 80 ribu rupiah perkilogram kini naik menjadi 110 ribu rupiah perkilogram. Cabai merah kriting sebelumnya 45 ribu rupiah perkilogram kini naik menjadi 60 ribu rupiah perkilogram.

Selain harga cabai yang merangkak naik, sejumlah komoditas bumbu dapur juga mengalami kenaikan harga. Di antaranya komoditas bawang merah yang sebelumnya 30 ribu rupiah per kilogram kini naik menjadi 45 ribu rupiah perkilonya. Tomat yang saat ini naik menjadi 15 ribu rupiah yang sebelumnya 10 ribu rupiah.

Para pedagang di pasar setempat mengaku, naiknya harga cabe yang cukup signifikan ini, diduga akibat menipisnya stok cabe di pasaran, menyusul dampak cuaca buruk dan curah hujan tinggi, sehingga pasokan yang datang dari petani di daerah penghasil, menjadi turun dan terhambat.

“Sudah mulai awal tahun ini naik terus mas. Sampai tembus 110 ribu per kilonya. Mahal mungkin karena stoknya sedikit,” ungkap Sumiati, salah satu pedagang kepada JTV.

Lanjutnya, mahalnya harga beberapa komoditas tersebut. Membuat pedagang resah, sebab omzet mereka turut mengalami penurunan hingga mencapai 30 persen dibanding hari biasa.

“Perkiraan kami, harga cabe akan terus naik setidaknya hingga dua bulan mendatang hingga bulan suci Ramadhan. Karena biasanya begitu,” pungkas Sumiati. (lim/rok)