JOMBANG - Pemilihan ketua organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dengan sistem digital digelar santri Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Tambakberas, Kabupaten Jombang, Kamis (30/01/2025) pagi. Para santri duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Jombang.
Pantauan JTV di lokasi, pelaksanaan pemilihan mirip dengan pemilihan umum, lengkap dengan bilik suara serta panitia dan pengawas pemilihan. Dengan jumlah murid 2.860 santri, pelaksanaan pemilihan ketua osis tidak memakan waktu lama.
Diawali pada masuk gedung aula, seluruh santri telah dibekali user name dan password yang telah dibagikan panitia. Sehingga saat mendapat giliran memilih dengan komputer tinggal membuka laman pemilihan sesuai dengan user name dan password yang dibawa.
Saat tiga calon muncul di komputer, pemilih tinggal memilih salah satu dari tiga nama yang fotonya terpampang. Setelah dipilih, tiga foto calon langsung hilang dan selesai.
Guna menandai santri telah melakukan pemilihan, diwajibkan mencelupkan jarinya pada tinta yang disediakan panitia. Setelah melaksanakan pemilihan, murid diharuskan kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran.
“Ini baru pertama kali ini digelar. Ini adalah inovasi untuk memudahkan pemilih,” jelas Farah Fasihah, salah satu panitia pemilihan.
Dari pelaksanaan pemilihan dengan sistem digital ini, hasil pemilihan langsung terekam dalam komputer panitia lengkap dengan jumlah pemilih dan nama calon yang dipilih. Nama calon terpilih akan diumumkan setelah pemilihan selesai seluruhnya.
“Pemilihan e vote ini adalah bagian dari inovasi. Pemilihan ketua osis dilakukan dengan e vote. Ini sekaligus untuk edukasi kepada para siswa tentang pemilihan yang dilakukan persis seperti pemilu,” tegas Muhammad Masrul, Kepala Madrasah setempat. (ful/rok)
Pantauan JTV di lokasi, pelaksanaan pemilihan mirip dengan pemilihan umum, lengkap dengan bilik suara serta panitia dan pengawas pemilihan. Dengan jumlah murid 2.860 santri, pelaksanaan pemilihan ketua osis tidak memakan waktu lama.
Diawali pada masuk gedung aula, seluruh santri telah dibekali user name dan password yang telah dibagikan panitia. Sehingga saat mendapat giliran memilih dengan komputer tinggal membuka laman pemilihan sesuai dengan user name dan password yang dibawa.
Saat tiga calon muncul di komputer, pemilih tinggal memilih salah satu dari tiga nama yang fotonya terpampang. Setelah dipilih, tiga foto calon langsung hilang dan selesai.
Guna menandai santri telah melakukan pemilihan, diwajibkan mencelupkan jarinya pada tinta yang disediakan panitia. Setelah melaksanakan pemilihan, murid diharuskan kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran.
“Ini baru pertama kali ini digelar. Ini adalah inovasi untuk memudahkan pemilih,” jelas Farah Fasihah, salah satu panitia pemilihan.
Dari pelaksanaan pemilihan dengan sistem digital ini, hasil pemilihan langsung terekam dalam komputer panitia lengkap dengan jumlah pemilih dan nama calon yang dipilih. Nama calon terpilih akan diumumkan setelah pemilihan selesai seluruhnya.
“Pemilihan e vote ini adalah bagian dari inovasi. Pemilihan ketua osis dilakukan dengan e vote. Ini sekaligus untuk edukasi kepada para siswa tentang pemilihan yang dilakukan persis seperti pemilu,” tegas Muhammad Masrul, Kepala Madrasah setempat. (ful/rok)