BOJONEGORO - Aksi penipuan program makan bergizi gratis (MBG) marak terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Pelaku penipuan bahkan berani memalsu tanda tangan Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Czi Arief Rochman Hakim, dan menggunakan kop surat resmi Badan Gizi Nasional (BGN).
Dandim 0813 Bojonegoro membenarkan maraknya modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat kodim dan instansi pemerintah lain. Pelaku diketahui menyebarkan surat fiktif yang berisi program makan bergizi gratis.
Pelaku juga memanfaatkan modus pemesanan katering atau bahan makanan dan rekrutmen tenaga kerja untuk program tersebut. Meski demikian, Dandim menegaskan bahwa rekrutmen yang dilaksanakan Kodim hanya ditujukan untuk masyarakat sekitar dapur sehat yang dikelola secara resmi.
Hingga saat ini, Kodim 0813 Bojonegoro telah menerima lima laporan terkait penyebaran surat fiktif. Meski belum ada korban yang mengalami kerugian langsung, penyebar selebaran masih dalam penyelidikan.
“Untuk itu, apabila masyarakat Bojonegoro mendapatkan order seperti itu, jangan langsung ditanggapi, tapi pastikan kebenarannya. Konfirmasi melalui instansi yang mengeluarkan surat tersebut, khususnya kodim, karena banyak kasus seperti ini,” ungkapnya kepada awak media, Jumat (03/01/2025).
Pihak kodim bojonegoro mengimbau agar masyarakat jangan langsung menanggapi, dan memastikan kebenaran informasi yang beredar, dengan mengkonfirmasi langsung melalui instansi berwenang. (lim/rok)
Dandim 0813 Bojonegoro membenarkan maraknya modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat kodim dan instansi pemerintah lain. Pelaku diketahui menyebarkan surat fiktif yang berisi program makan bergizi gratis.
Pelaku juga memanfaatkan modus pemesanan katering atau bahan makanan dan rekrutmen tenaga kerja untuk program tersebut. Meski demikian, Dandim menegaskan bahwa rekrutmen yang dilaksanakan Kodim hanya ditujukan untuk masyarakat sekitar dapur sehat yang dikelola secara resmi.
Hingga saat ini, Kodim 0813 Bojonegoro telah menerima lima laporan terkait penyebaran surat fiktif. Meski belum ada korban yang mengalami kerugian langsung, penyebar selebaran masih dalam penyelidikan.
“Untuk itu, apabila masyarakat Bojonegoro mendapatkan order seperti itu, jangan langsung ditanggapi, tapi pastikan kebenarannya. Konfirmasi melalui instansi yang mengeluarkan surat tersebut, khususnya kodim, karena banyak kasus seperti ini,” ungkapnya kepada awak media, Jumat (03/01/2025).
Pihak kodim bojonegoro mengimbau agar masyarakat jangan langsung menanggapi, dan memastikan kebenaran informasi yang beredar, dengan mengkonfirmasi langsung melalui instansi berwenang. (lim/rok)
