BOJONEGORO - Farid Istiawan (23), seorang pemuda asal Desa Cangaan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro sukses menggeluti budidaya ikan lele.
Berlatar belakang pendidikannya dalam ilmu peternakan, farid mencoba memanfaatkan lahan kosong di samping rumahnya untuk membudidayakan ikan lele jenis sangkuriang dan mutiara.
Farid menjelaskan bahwa sebelumnya Ia hanya memiliki 3 kolam terpal yang diawali pada tahun 2013 lalu. Dan kini lebih dari 30 kolam lele dan rutin panen setiap bulannya.
“Sekarang hasilnya sekitar 30 ton tiap panen. Dulu awalnya 3 kolam, sekarang sudah ada 30 kolam,” jelasnya kepada JTV, Senin (13/01/2025).
Lanjutnya, harga jual lele juga cukup stabil. Farid menjual ke pedagang dengan harga 19 ribu rupiah per kilonya, kemudian harga jual lele di pasaran berkisar 20-21 ribu rupiah.
“Selain dijual ke lokal Bojonegoro, hasil panen juga dikirim ke berbagai kota lainnya seperti Jombang, Tuban dan Lamongan. Omzetnya sekarang sudah sekitar 15 juta per bulan,” pungkasnya. (lim/rok)
Berlatar belakang pendidikannya dalam ilmu peternakan, farid mencoba memanfaatkan lahan kosong di samping rumahnya untuk membudidayakan ikan lele jenis sangkuriang dan mutiara.
Farid menjelaskan bahwa sebelumnya Ia hanya memiliki 3 kolam terpal yang diawali pada tahun 2013 lalu. Dan kini lebih dari 30 kolam lele dan rutin panen setiap bulannya.
“Sekarang hasilnya sekitar 30 ton tiap panen. Dulu awalnya 3 kolam, sekarang sudah ada 30 kolam,” jelasnya kepada JTV, Senin (13/01/2025).
Lanjutnya, harga jual lele juga cukup stabil. Farid menjual ke pedagang dengan harga 19 ribu rupiah per kilonya, kemudian harga jual lele di pasaran berkisar 20-21 ribu rupiah.
“Selain dijual ke lokal Bojonegoro, hasil panen juga dikirim ke berbagai kota lainnya seperti Jombang, Tuban dan Lamongan. Omzetnya sekarang sudah sekitar 15 juta per bulan,” pungkasnya. (lim/rok)