NGAWI - Satreskrim Polres Ngawi mengungkapkan ciri-ciri mayat wanita yang ditemukan dimutilasi di dalam sebuah koper. Hasil identifikasi dan otopsi, korban diduga kuat mengalami tindak kekerasan sebelum meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Ngawi, Akp Joshua Peter Krisnawan menjelaskan, hasil identifikasi diketahui korban merupakan wanita, berusia sekitar 20-35 tahun, tinggi badan sekitar 150 cm, kulit kuning langsat, serta terdapat tahi lalat di atas pinggang sebelah kiri.
Kasat Reskrim Polres Ngawi, Akp Joshua Peter Krisnawan menjelaskan, hasil identifikasi diketahui korban merupakan wanita, berusia sekitar 20-35 tahun, tinggi badan sekitar 150 cm, kulit kuning langsat, serta terdapat tahi lalat di atas pinggang sebelah kiri.
Lanjutnya, untuk barang bukti yang diamankan, rok warna hitam ukuran l, terdapat tindik atau piercing di atas pusar, sandal merk jungkut berpola dior, dan selimut bermotif lurik, gelang bertali hitam, dan kuncir rambut di tangan kanan, termasuk koper warna merah.
“Sementara berdasar hasil otopsi, terdapat beberapa bagian tubuh yang hilang. Diantaranya kepala, kaki kiri mulai paha, dan kaki kanan mulai lutut,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (24/02/2025).
Sedangkan penyebab kematian korban diidentifikasi karena asfiksia atau kekurangan oksigen, yang kemungkinan disebabkan cekikan atau luka potong di bagian leher.
“Saat ini kita masih lakukan pendalaman dan memeriksa saksi-saksi,” imbuh Kasat Reskrim Polres Ngawi.
Sementara itu, kondisi jenazah juga masih di instalasi forensik RSUD dr Soeroto Ngawi. (ito/rok)
“Sementara berdasar hasil otopsi, terdapat beberapa bagian tubuh yang hilang. Diantaranya kepala, kaki kiri mulai paha, dan kaki kanan mulai lutut,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (24/02/2025).
Sedangkan penyebab kematian korban diidentifikasi karena asfiksia atau kekurangan oksigen, yang kemungkinan disebabkan cekikan atau luka potong di bagian leher.
“Saat ini kita masih lakukan pendalaman dan memeriksa saksi-saksi,” imbuh Kasat Reskrim Polres Ngawi.
Sementara itu, kondisi jenazah juga masih di instalasi forensik RSUD dr Soeroto Ngawi. (ito/rok)
