NGAWI - Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Ngawi membuat Sungai Bengawan Solo setempat meluap, Selasa (21/01/2025). Akibatnya, ratusan rumah warga di enam wilayah kecamatan terendam banjir, hingga aktivitas masyarakat lumpuh.
Ke enam kecamatan tersebut meliputi, kecamatan Mantingan, Pitu, Kedunggalar, Paron, Karanganyar dan Ngawi. Kondisi terparah salah satunya terjadi di Desa Pelanglor, Kecamatan Kedunggalar.
Pantauan JTV di lokasi, ketinggian air banjir hingga mencapai 1,5 meter. Bahkan, air banjir juga masuk ke rumah-rumah warga.
Salah satu warga setempat, Warsini mengaku, jika banjir terjadi sejak pukul 21.00 WIB Senin (20/01/2025) malam, air yang awalnya di ruas jalan terus bertambah hingga pagi tadi masuk rumah.
“Ini banjir dari bengawan solo. Beberapa hari ini hujan, sehingga sungai meluap,” ungkap Warsini.
Menurutnya, banjir juga membuat banyak warga di desa setempat mengungsi ke rumah saudara atau kerabat mereka. Hingga kini belum juga ada bantuan dari pemerintah daerah baik makanan maupun obat obatan.
“Warga yang rumahnya kebanjiran cukup tinggi sudah pada ngungsi ke rumah saudaranya,” imbuh Warsini.
Sementara itu, berdasar data BPBD Ngawi tercatat dari enam kecamatan, banjir merendam wilayah di 17 Desa. Saat ini bpbd juga masih melakukan pemantauan dan penyisiran terhadap dampak dari bencana banjir tersebut. (ito/rok)
Ke enam kecamatan tersebut meliputi, kecamatan Mantingan, Pitu, Kedunggalar, Paron, Karanganyar dan Ngawi. Kondisi terparah salah satunya terjadi di Desa Pelanglor, Kecamatan Kedunggalar.
Pantauan JTV di lokasi, ketinggian air banjir hingga mencapai 1,5 meter. Bahkan, air banjir juga masuk ke rumah-rumah warga.
Salah satu warga setempat, Warsini mengaku, jika banjir terjadi sejak pukul 21.00 WIB Senin (20/01/2025) malam, air yang awalnya di ruas jalan terus bertambah hingga pagi tadi masuk rumah.
“Ini banjir dari bengawan solo. Beberapa hari ini hujan, sehingga sungai meluap,” ungkap Warsini.
Menurutnya, banjir juga membuat banyak warga di desa setempat mengungsi ke rumah saudara atau kerabat mereka. Hingga kini belum juga ada bantuan dari pemerintah daerah baik makanan maupun obat obatan.
“Warga yang rumahnya kebanjiran cukup tinggi sudah pada ngungsi ke rumah saudaranya,” imbuh Warsini.
Sementara itu, berdasar data BPBD Ngawi tercatat dari enam kecamatan, banjir merendam wilayah di 17 Desa. Saat ini bpbd juga masih melakukan pemantauan dan penyisiran terhadap dampak dari bencana banjir tersebut. (ito/rok)
