Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Senin, 13 Januari 2025, 10:44 WIB
Last Updated 2025-01-13T09:25:34Z
TubanViewerViral

Terdampak PMK, Penjualan Sapi Pasar Hewan di Tuban Turun 50 Persen


TUBAN - Pemandangan berbeda terlihat di Pasar Hewan di Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Senin (13/01/2025) pagi. Pasar yang biasanya penuh dengan transaksi hewan ternak ini mendadak sepi. Tempat penjualan sapi yang biasanya ramai kini nampak lengang.

Sapi asal luar daerah tiba-tiba menghilang, sehingga pasar didominasi sapi milik peternak lokal. Banyak pembeli khawatir sapi yang dibeli terpapar virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Kondisi ini membuat sapi para pedagang tak laku terjual.
 
Kasnan, salah satu pedagang sapi asal Babat Lamongan mengaku, kondisi pasar hewan di wilayah setempat sudah sepi sejak dua minggu terakhir. Menurutnya banyak pembeli takut membeli sapi di pasar lantaran khawatir terpapar oleh virus PMK.

“Biasanya para pedagang mampu menjual 3 hingga 4 ekor sapi sekali pasaran. Namun saat ini satu ekor sapi pun sangat sulit terjual,” keluh Kasnan kepada JTV.

Sepinya pasar membuat para pedagang sapi terpaksa kembali membawa pulang sapi dagangan mereka.

Sementara itu, Kepala Pasar Hewan Kecamatan Kerek, Hanto membenarkan bahwa merebaknya wabah pmk mempengaruhi sirkulasi perdagangan sapi hidup. Sejak dua pekan terakhir, pasokan sapi ke pasar hewan setempat mengalami penurunan hingga 50 persen.

“Jika sebelumnya terdapat 250 hingga 300 ekor sapi masuk per hari, maka kini hanya berkisar 100 sampai 170 per hari,” ungkapnya.

Sapi asal luar daerah tiba-tiba menghilang, sehingga pasar didominasi sapi milik peternak lokal. Meski demikian, harga sapi hidup dipastikan stabil pada kisaran 20 juta sampai 35 juta, tergantung jenis dan ukuran. (dzi/rok)