Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Kamis, 16 Januari 2025, 18:44 WIB
Last Updated 2025-01-16T11:44:52Z
Tuban

Warga Kampung Miliarder Tuban Semakin Kaya dan Banyak Aset


TUBAN - Kampung miliarder yang ada di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, kembali viral di media sosial, dalam sepekan terakhir.

Isu miring seputar kebangkrutan warga setempat pasca menerima ganti untung dari pembebasan lahan untuk pembangunan kilang pertamina rosneft pada awal tahun 2021 silam, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Namun, lagi-lagi kabar tersebut dibantah oleh warga dan kepala desa setempat. Pasalnya, kondisi perekonomian warga yang mayoritas petani ini stabil dan justru terus berkembang.

“Terkait pemberintaan warga jatuh miskin itu kurang tepat. Karena kondisi saat ini warga yang dapat pembebasan lahan itu uangnya sudah dipakai untuk membeli tanah, kendaraan dan bangun rumah. Jadi uangnya dalam bentuk uang tidak banyak dan sudah menjadi asset,” jelas Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto kepada JTV, Kamis (16/01/2025).

Mereka juga menolak disebut miskin, pasalnya uang hasil pembebasan lahan, mereka gunakan kembali untuk membeli tanah dengan luasan lebih luas, didepositokan di bank dan digunakan untuk reksadana. Sementara sisanya diperuntukkan berangkat haji dan umroh, hingga membangun rumah mewah hingga membeli mobil.

Menurut Gihanto, warga desa setempat mendapatkan ganti untung dari pihak PT Pertamina Rosneft kisaran 2 miliar rupiah hingga terbesar 26 miliar rupiah. Di desa setempat sedikitnya ada lahan seluas 225 hektar milik sekitar 270 orang yang dibebaskan untuk keperluan pembangunan kilang minyak pertamina rosneft, pada tahun 2021 silam.

“Rata-rata warga dapat 2 miliar sampai 26 miliar. Sebelum pembebasan mereka mayoritas tani dan sekarang juga bertani. Tapi sekarang asetnya lebih banyak dan sawahnya lebih luas,” ungkapnya.

Sejak viral, warga kampung miliarder tertutup dengan orang luar. Pasalnya, warga dari luar daerah berdatangan ke kampung setempat untuk meminta sumbangan hingga menawarkan berbagai jasa dan produk. Kondisi ini diperparah dengan framing miring seputar kebangkrutan warga setempat di media sosial.

Data yang dihimpun JTV, warga kampung miliarder, sejak dulu memang terkenal kaya dari hasil pertanian dan perkebunan, karena sebagian besar mempunyai lahan yang luas. Hal ini diperkuat data dari kemenag setempat yang mencatat jumlah jamaah haji yang berangkat ke tanah suci, terbanyak berasal dari Desa Sumurgeneng, dibanding dengan desa-desa lain di Kabupaten Tuban. (dzi/rok)