NGAWI - Bulan suci ramadhan membawa berkah bagi usaha rumahan (home industri) geti kacang wijen gula di Kabupaten Ngawi. Omset penjualan mengalami peningkatan signifikan.
Seperti yang dialami pemilik usaha geti kacang wijen, Agus Heri Suranto, warga Desa Grudo, Kecamatan Ngawi. Ia mengaku saat ramadhan omzet penjualan geti kacang wijen gula khas Ngawi tersebut meningkat 300 hingga 400 persen, dibandingkan hari-hari biasanya.
Setiap hari dengan dibantu 4 pegawainya, Ia mampu memproduksi geti sebanyak 2 ribu bungkus plastik. Sedangkan pada hari biasa hanya memproduksi 400 bungkus.
“Kalau puasa begini memang produksi banyak, karena permintaan meningkat sampai empat ratus persen,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (15/03/2025).
Agus yang juga anggota Satlantas Polres Ngawi berpangkat Aipda ini menjelaskan, untuk setiap bungkus plastik dijual seharga Rp.7.500. Sedangkan untuk ukuran toples kecil dihargai Rp. 21.000 dan toples besar Rp.35.000.
“Pelanggan tidak hanya lokal Ngawi, namun juga dikirim ke berbagai daerah lain, diantaranya Malang, Semarang, Bogor, Jakarta hingga ke negara Hongkong, dan Singapura,” ungkap Aipda Agus.
Sementara, salah satu pembeli Zainal Abidin mengaku sering menyempatkan membeli kue geti untuk oleh-oleh, saat ke Malang pulang. Selain itu juga kirim untuk saudara dan kerabat.
“Ini beli untuk oleh-oleh. Paling suka kue geti kacang wijen. Soalnya khas Ngawi,” tegasnya.
Selain geti kacang wijen gula, aipda agus juga memproduksi keripik tempe dan keripik tempe sagu yang juga banyak diminati disaat bulan suci ramadhan ini. (ito/rok)
Seperti yang dialami pemilik usaha geti kacang wijen, Agus Heri Suranto, warga Desa Grudo, Kecamatan Ngawi. Ia mengaku saat ramadhan omzet penjualan geti kacang wijen gula khas Ngawi tersebut meningkat 300 hingga 400 persen, dibandingkan hari-hari biasanya.
Setiap hari dengan dibantu 4 pegawainya, Ia mampu memproduksi geti sebanyak 2 ribu bungkus plastik. Sedangkan pada hari biasa hanya memproduksi 400 bungkus.
“Kalau puasa begini memang produksi banyak, karena permintaan meningkat sampai empat ratus persen,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (15/03/2025).
Agus yang juga anggota Satlantas Polres Ngawi berpangkat Aipda ini menjelaskan, untuk setiap bungkus plastik dijual seharga Rp.7.500. Sedangkan untuk ukuran toples kecil dihargai Rp. 21.000 dan toples besar Rp.35.000.
“Pelanggan tidak hanya lokal Ngawi, namun juga dikirim ke berbagai daerah lain, diantaranya Malang, Semarang, Bogor, Jakarta hingga ke negara Hongkong, dan Singapura,” ungkap Aipda Agus.
Sementara, salah satu pembeli Zainal Abidin mengaku sering menyempatkan membeli kue geti untuk oleh-oleh, saat ke Malang pulang. Selain itu juga kirim untuk saudara dan kerabat.
“Ini beli untuk oleh-oleh. Paling suka kue geti kacang wijen. Soalnya khas Ngawi,” tegasnya.
Selain geti kacang wijen gula, aipda agus juga memproduksi keripik tempe dan keripik tempe sagu yang juga banyak diminati disaat bulan suci ramadhan ini. (ito/rok)