TUBAN - Seperti tak lekang oleh waktu, masyarakat di Komplek Makam Sunan Bonang Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban, selalu konsisten membuat bubur suruh di bulan suci ramadhan.
Bubur ini disediakan gratis bagi warga sekitar dan peziarah yang datang. Hanya ada disaat bulan puasa, begitu mendekati jam pembagian, puluhan warga langsung berebut menjadi yang terdepan untuk mendapatkan bubur suruh sunan bonang.
Makanan sederhana ini sangat ditunggu-tunggu warga sekitar. Saat pembagian dimulai, baik anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dan rela antri demi mendapatkan sepiring bubur untuk takjil buka puasa.
Bagi penikmatnya, bubur suruh sunan bonang memiliki rasa khas gurih. Aroma rempah-rempah dan daging sapinya sangat terasa. Banyaknya jumlah warga membuat bubur yang disediakan habis dalam waktu kurang dari lima belas menit.
“Ini ikut antri takjil gratis bubur bonang. Rasanya enak, ada rempahnya ada bumbu gule dan daging sapi. Ini untuk buka puasa bersama keluarga,” jelas Nuraini, pengantri bubur kepada JTV, Rabu (12/03/2025).
Pembuatan bubur suruh dilakukan sesudah sholat dhuhur. Sejumlah pengurus bergotong royong memasak bubur suruh untuk takjil buka puasa. Bubur yang lebih dikenal dengan sebutan bubur bonang ini dimasak menggunakan dua wajan besar.
Sementara bahan utamanya adalah beras, santan kelapa, tulang sapi, serta racikan bumbu khas jawa. Kaldu yang dihasilkan dari tulang sapi memberi rasa khas pada adonan bubur.
Seluruh proses memasak dilakukan secara tradisional. Mulai memarut kelapa untuk menghasilkan santan, hingga memanfaatkan kayu untuk sumber api. Setelah semuanya dimasukkan dalam wajan besar, mereka bergotong royong mengaduk secara bergantian hingga bubur benar-benar matang.
Selama proses memasak, bubur harus diaduk secara terus menerus, dan membutuhkan waktu cukup lama, sekitar dua jam hingga siap disajikan. Bagi-bagi takjil bubur ini merupakan tradisi untuk menyediakan takjil bagi musafir dan warga selama bulan ramadhan. Tradisi ini merupakan peninggalan sunan bonang dan telah dilakukan turun-temurun sejak ratusan tahun lalu.
“Bubur ini peninggalan sunan bonang dan diteruskan dari generasi ke generasi. Adanya hanya di bulan ramadhan saja,” ungkap Imam, Pengurus Makam Sunan Bonang Tuban.
Rasa rempahnya yang kuat dan aroma sapinya yang khas, membuat bubur suruh menjadi salah satu buruan warga untuk berbuka puasa. (dzi/rok)
Bubur ini disediakan gratis bagi warga sekitar dan peziarah yang datang. Hanya ada disaat bulan puasa, begitu mendekati jam pembagian, puluhan warga langsung berebut menjadi yang terdepan untuk mendapatkan bubur suruh sunan bonang.
Makanan sederhana ini sangat ditunggu-tunggu warga sekitar. Saat pembagian dimulai, baik anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dan rela antri demi mendapatkan sepiring bubur untuk takjil buka puasa.
Bagi penikmatnya, bubur suruh sunan bonang memiliki rasa khas gurih. Aroma rempah-rempah dan daging sapinya sangat terasa. Banyaknya jumlah warga membuat bubur yang disediakan habis dalam waktu kurang dari lima belas menit.
“Ini ikut antri takjil gratis bubur bonang. Rasanya enak, ada rempahnya ada bumbu gule dan daging sapi. Ini untuk buka puasa bersama keluarga,” jelas Nuraini, pengantri bubur kepada JTV, Rabu (12/03/2025).
Pembuatan bubur suruh dilakukan sesudah sholat dhuhur. Sejumlah pengurus bergotong royong memasak bubur suruh untuk takjil buka puasa. Bubur yang lebih dikenal dengan sebutan bubur bonang ini dimasak menggunakan dua wajan besar.
Sementara bahan utamanya adalah beras, santan kelapa, tulang sapi, serta racikan bumbu khas jawa. Kaldu yang dihasilkan dari tulang sapi memberi rasa khas pada adonan bubur.
Seluruh proses memasak dilakukan secara tradisional. Mulai memarut kelapa untuk menghasilkan santan, hingga memanfaatkan kayu untuk sumber api. Setelah semuanya dimasukkan dalam wajan besar, mereka bergotong royong mengaduk secara bergantian hingga bubur benar-benar matang.
Selama proses memasak, bubur harus diaduk secara terus menerus, dan membutuhkan waktu cukup lama, sekitar dua jam hingga siap disajikan. Bagi-bagi takjil bubur ini merupakan tradisi untuk menyediakan takjil bagi musafir dan warga selama bulan ramadhan. Tradisi ini merupakan peninggalan sunan bonang dan telah dilakukan turun-temurun sejak ratusan tahun lalu.
“Bubur ini peninggalan sunan bonang dan diteruskan dari generasi ke generasi. Adanya hanya di bulan ramadhan saja,” ungkap Imam, Pengurus Makam Sunan Bonang Tuban.
Rasa rempahnya yang kuat dan aroma sapinya yang khas, membuat bubur suruh menjadi salah satu buruan warga untuk berbuka puasa. (dzi/rok)