KABAR APIK - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, melangsungkan serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, sekaligus melaksanakan rapat paripurna penyampaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro periode 2025-2030, di Gedung Paripurna DPRD setempat, Selasa (04/03/2025) pagi.
Kegiatan ini, dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Nurul Azizah, Ketua DPRD Bojonegoro beserta anggota, kemudian Anggota DPR RI Ratna Juwita Sari dan Eko Wahyudi, serta Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim Sri Wahyuni.
Tak hanya itu acara ini juga dihadiri seluruh jajaran Forkopimda Bojonegoro, Pj Sekretaris Daerah Bojonegoro, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, serta seluruh undangan.
Serah terima jabatan ini, menandai berakhirnya masa kepemimpinan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, serta kemudian dimulainya kepemimpinan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, yang sebelumnya telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara dan mengikuti rangkaian retret.
Dalam sambutannya, beberapa isu strategis yang menjadi perhatian pemerintahan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, antara lain upaya pengentasan kemiskinan yang mana Kabupaten Bojonegoro masih terdapat 11,69 persen dengan penduduk miskin 143.250 jiwa.
Kedua tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 73,85 persen dan tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar sebesar 4,42 persen, kemudian permasalahan ketiga berupa stunting yang masih berada di angka 14,1 persen.
Keempat kualitas SDM berupa indek pembangunan manusia yang baru mencapai 72,75 persen, kelima seni budaya lokal tak luput menjadi perhatian untuk kedepan dapat meningkatkan kebanggaan daerah, keenam tentang transformasi ekonomi bojonegoro yang masih didominasi sektor migas.
“Selanjutnya pemerataan pembangunan, dan isu lingkungan yang menjadi pokok perhatian, baik banjir, lingkungan maupun kekeringan,” paparnya di hadapan tamu undangan.
Dari 10 isu yang strategis yang menjadi perhatian penting Bupati Setyo Wahono dan Nurul Azizah, maka terdapat 5 misi yang akan diwujudkan menuju Bojonegoro yang makmur dan membanggakan.
Antara lain pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, berbudaya berakhlak dan bahagia. Membangun perekonomian daerah yang produktif, berkelanjutan dan berkeadilan.
“Kemudian membangun lingkungan yang lestari dan mengembangkan transisi energi yang baru terbarukan. Kemudian keempat meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih, melayani, akuntabel, partisipatif, inklusif, dan inovatif,” tandas Wahono.
Serta memajukan kebudayaan dan kebanggan daerah. Disisi lain 100 hari kerja pemerintahan bupati setyo wahono dan nurul azizah, telah direncanakan 5 lini masa program, yaitu program kemasyarakatan dan tata kelola pemerintahan.
“Diantaranya sistem pemerintahan berbasis elektronik dan digitalisasi melalui optimalisasi satu data, dengan program yaitu sapa bupati. Kedua, penataan regulasi dan revitalisasi bumd, dengan pembentukan dana abadi dan badan riset inovasi daerah,” imbuh Wahono.
Di tengah Kabupaten Bojonegoro yang setiap tahunnya mengalami kekeringan, maka diupayakan ketersediaan air berupa instalasi pemanen air hujan atau hippa, perlindungan sumber mata air dan pemanfaatan air bawah tanah maupun permukaan.
Disektor pertanian, juga menjadi perhatian untuk menjamin kesejahteraan petani. Bojonegoro sendiri memiliki 1.576 kelompok dan 157 kelompok tani wanita, program pertanian petrok tani, penyediaan pupuk, stabilitas harga panen dan asuransi pertanian.
Kelima berupa pendidikan unggul, berupa pemberian beasiswa untuk mahasiswa, baik gus ataupun ning, serta pengelola pondok pesantren. Kesejahteraan masyarakat berupa memberikan pelayanan kesehatan, turut dibarengi peningkatan fasilitas rumah sakit yang memadai.
“Kami juga akan melakukan langkah nyata secepatnya dalam mengurangi angka kemiskinan dan stunting. Sedangkan yang sudah nyata dilakukan, berupa menjalankan program bis deker kolam lele, pemberian ayam petelur dan domba kesejahteraan bagi masyarakat,” tegas Wahono.
Kegiatan ini, dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Nurul Azizah, Ketua DPRD Bojonegoro beserta anggota, kemudian Anggota DPR RI Ratna Juwita Sari dan Eko Wahyudi, serta Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim Sri Wahyuni.
Tak hanya itu acara ini juga dihadiri seluruh jajaran Forkopimda Bojonegoro, Pj Sekretaris Daerah Bojonegoro, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, serta seluruh undangan.
Serah terima jabatan ini, menandai berakhirnya masa kepemimpinan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, serta kemudian dimulainya kepemimpinan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, yang sebelumnya telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara dan mengikuti rangkaian retret.
Dalam sambutannya, beberapa isu strategis yang menjadi perhatian pemerintahan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, antara lain upaya pengentasan kemiskinan yang mana Kabupaten Bojonegoro masih terdapat 11,69 persen dengan penduduk miskin 143.250 jiwa.
Kedua tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 73,85 persen dan tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar sebesar 4,42 persen, kemudian permasalahan ketiga berupa stunting yang masih berada di angka 14,1 persen.
Keempat kualitas SDM berupa indek pembangunan manusia yang baru mencapai 72,75 persen, kelima seni budaya lokal tak luput menjadi perhatian untuk kedepan dapat meningkatkan kebanggaan daerah, keenam tentang transformasi ekonomi bojonegoro yang masih didominasi sektor migas.
“Selanjutnya pemerataan pembangunan, dan isu lingkungan yang menjadi pokok perhatian, baik banjir, lingkungan maupun kekeringan,” paparnya di hadapan tamu undangan.
Dari 10 isu yang strategis yang menjadi perhatian penting Bupati Setyo Wahono dan Nurul Azizah, maka terdapat 5 misi yang akan diwujudkan menuju Bojonegoro yang makmur dan membanggakan.
Antara lain pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, berbudaya berakhlak dan bahagia. Membangun perekonomian daerah yang produktif, berkelanjutan dan berkeadilan.
“Kemudian membangun lingkungan yang lestari dan mengembangkan transisi energi yang baru terbarukan. Kemudian keempat meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih, melayani, akuntabel, partisipatif, inklusif, dan inovatif,” tandas Wahono.
Serta memajukan kebudayaan dan kebanggan daerah. Disisi lain 100 hari kerja pemerintahan bupati setyo wahono dan nurul azizah, telah direncanakan 5 lini masa program, yaitu program kemasyarakatan dan tata kelola pemerintahan.
“Diantaranya sistem pemerintahan berbasis elektronik dan digitalisasi melalui optimalisasi satu data, dengan program yaitu sapa bupati. Kedua, penataan regulasi dan revitalisasi bumd, dengan pembentukan dana abadi dan badan riset inovasi daerah,” imbuh Wahono.
Di tengah Kabupaten Bojonegoro yang setiap tahunnya mengalami kekeringan, maka diupayakan ketersediaan air berupa instalasi pemanen air hujan atau hippa, perlindungan sumber mata air dan pemanfaatan air bawah tanah maupun permukaan.
Disektor pertanian, juga menjadi perhatian untuk menjamin kesejahteraan petani. Bojonegoro sendiri memiliki 1.576 kelompok dan 157 kelompok tani wanita, program pertanian petrok tani, penyediaan pupuk, stabilitas harga panen dan asuransi pertanian.
Kelima berupa pendidikan unggul, berupa pemberian beasiswa untuk mahasiswa, baik gus ataupun ning, serta pengelola pondok pesantren. Kesejahteraan masyarakat berupa memberikan pelayanan kesehatan, turut dibarengi peningkatan fasilitas rumah sakit yang memadai.
“Kami juga akan melakukan langkah nyata secepatnya dalam mengurangi angka kemiskinan dan stunting. Sedangkan yang sudah nyata dilakukan, berupa menjalankan program bis deker kolam lele, pemberian ayam petelur dan domba kesejahteraan bagi masyarakat,” tegas Wahono.
Sementara itu, Ketua Dprd Kabupaten Bojonegoro Abdulloh Umar menyampaikan. Saat ini fokus Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih, agar fokus dalam pengentasan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat.
“Program yang telah dicanangkan, diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut, di sisi lain kabupaten bojonegoro yang ditopang dengan apbd tinggi tentu dapat mengatasi permasalahan yang ada,” harapnya.
Serah terima jabatan yang berlangsung khidmat, secara simbolis ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan kepada Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro periode 2025-2030, dan penyerahan memori jabatan dari purna tugas Pj Bupati Adriyanto diterimakan kepada Bupati Bojonegoro Setyo Wahono. (*/edo)