BOJONEGORO - Suasana duka masih menyelimuti rumah dr. Dian Novita di Desa Sumberrejo, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (22/03/2025). Karangan bunga bela sungkawa, masih berjejer di depan rumah dan beberapa kerabat masih berdatangan untuk melayat.
Seperti diketahui, dr. Dian Novita merupakan salah satu korban meninggal dala kecelakaan bus jamaah umroh di Arah Saudi. Kepergian dr. Dian Novita, menjadi duka mendalam bagi keluarga besar. Almarhumah juga meninggalkan 2 anak yang masih kecil.
Sri Wahyu Rini ibu korban mengatakan, sebelum berangkat dr. Dian Novita bersama sang suami luqman hakim, sempat berpamitan dengan keluarga. Selain itu, dr. Dian Novita sudah mempersiapkan sedekah, supaya nanti dapat diberikan kepada warga maupun kerabat.
“Sempat video call juga pas perjalanan itu. Juga ngirim whatsapp agar membayarkan zakat anak-anaknya di sekolah, serta memberikan kabar ke kakak kandungnya meminta kelancaran dan kemudahan,” ungkap Sri Wahyu Rini.
Semasa hidup, almarhumah dikenal ringan tangan untuk membantu orang lain, perhatian dan penyayang terhadap keluarga maupun teman-temannya.
“Anak saya itu sangat perhatian dan sayang sekali dengan anak-anaknya. Di tempat kerja juga rekan-rekannya ngomong kalau anak saya orangnya suka menolong,” imbuhnya.
Sementara itu, sang suami yakni luqman hakim dilaporkan dalam keadaan dan mengalami luka luka, yang saat ini masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. (edo/rok)
Seperti diketahui, dr. Dian Novita merupakan salah satu korban meninggal dala kecelakaan bus jamaah umroh di Arah Saudi. Kepergian dr. Dian Novita, menjadi duka mendalam bagi keluarga besar. Almarhumah juga meninggalkan 2 anak yang masih kecil.
Sri Wahyu Rini ibu korban mengatakan, sebelum berangkat dr. Dian Novita bersama sang suami luqman hakim, sempat berpamitan dengan keluarga. Selain itu, dr. Dian Novita sudah mempersiapkan sedekah, supaya nanti dapat diberikan kepada warga maupun kerabat.
“Sempat video call juga pas perjalanan itu. Juga ngirim whatsapp agar membayarkan zakat anak-anaknya di sekolah, serta memberikan kabar ke kakak kandungnya meminta kelancaran dan kemudahan,” ungkap Sri Wahyu Rini.
Semasa hidup, almarhumah dikenal ringan tangan untuk membantu orang lain, perhatian dan penyayang terhadap keluarga maupun teman-temannya.
“Anak saya itu sangat perhatian dan sayang sekali dengan anak-anaknya. Di tempat kerja juga rekan-rekannya ngomong kalau anak saya orangnya suka menolong,” imbuhnya.
Sementara itu, sang suami yakni luqman hakim dilaporkan dalam keadaan dan mengalami luka luka, yang saat ini masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. (edo/rok)