JOMBANG - Berbagai kegiatan dilakukan warga untuk berburu berkah bulan suci ramadhan. Tak terkecuali warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kabupaten Jombang.
Seluruh warga binaan tampak bersemangat melaksanakan rangkaian ibadah. Mulai dari menunggu waktu sholat hingga antri mengambil air wudhu di masjid lapas. Setelah itu dilanjutkan dengan shalat setiap pagi mengawali kegiatan ramadhan.
Dengan dipimpin petugas dari Kantor Kementerian Agama Jombang, para warga binaan memenuhi masjid bahkan melimpah untuk melaksanakan shalat sunah. Yaitu shalat taubat dan shalat dhuha. Tidak hanya napi laki laki, napi perempuan juga tidak mau kalah dalam berburu berkah bulan ramadhan.
Ramadhan tahun ini lapas memang menggelar pesantren ramadhan selama satu bulan penuh. Seluruh warga binaan sebanyak 772 yang muslim, menjadi santri dalam pesantren ramadhan. Sehingga di dalam lapas mirip suasana di dalam pesantren yang sesungguhnya. Selain sholat berjamaah mereka juga belajar mengaji hingga tadarus al qur’an.
“Kami sengaja menggelar pesantren kilat ramadhan, agar para warga binaan sebagai santrinya bisa mendapat berkah ramadhan. Selain itu sebagai upaya memperbaiki diri para warga binaan terutama setelah bebas akan menjadi orang yang lebih baik,” ungkap Kalapas Jombang, M Ulin Nuha kepada JTV, Jumat (07/03/2025).
Sementara itu, salah satu napi menjelaskan, dirinya yang kena vonis hukuman 5 tahun lebih, setelah berada di lapas terus aktif mengikuti pembelajaran mengaji al-quran. Selama dua kali mengikuti pesantren ramadhan ditambah aktivitas pengajian sehari-hari, kini telah mengkhatamkan Al-Qur'an satu kali.
“Sebelumnya tidak pernah baca Al-Qur'an. Tapi pada Ramadhan ini, saya sudah hatam satu kali,” jelas Erik Satrio Nugroho, Napi Lapas Jombang.
Kegiatan pesantren ramadhan ini diharapkan bisa menjadi bekal peningkatan spiritual penghuni lapas. Sekaligus mereka bisa merayakan bulan suci ramadhan seperti umat muslim yang berada lingkungan masyarakat bebas. (ful/rok)
Seluruh warga binaan tampak bersemangat melaksanakan rangkaian ibadah. Mulai dari menunggu waktu sholat hingga antri mengambil air wudhu di masjid lapas. Setelah itu dilanjutkan dengan shalat setiap pagi mengawali kegiatan ramadhan.
Dengan dipimpin petugas dari Kantor Kementerian Agama Jombang, para warga binaan memenuhi masjid bahkan melimpah untuk melaksanakan shalat sunah. Yaitu shalat taubat dan shalat dhuha. Tidak hanya napi laki laki, napi perempuan juga tidak mau kalah dalam berburu berkah bulan ramadhan.
Ramadhan tahun ini lapas memang menggelar pesantren ramadhan selama satu bulan penuh. Seluruh warga binaan sebanyak 772 yang muslim, menjadi santri dalam pesantren ramadhan. Sehingga di dalam lapas mirip suasana di dalam pesantren yang sesungguhnya. Selain sholat berjamaah mereka juga belajar mengaji hingga tadarus al qur’an.
“Kami sengaja menggelar pesantren kilat ramadhan, agar para warga binaan sebagai santrinya bisa mendapat berkah ramadhan. Selain itu sebagai upaya memperbaiki diri para warga binaan terutama setelah bebas akan menjadi orang yang lebih baik,” ungkap Kalapas Jombang, M Ulin Nuha kepada JTV, Jumat (07/03/2025).
Sementara itu, salah satu napi menjelaskan, dirinya yang kena vonis hukuman 5 tahun lebih, setelah berada di lapas terus aktif mengikuti pembelajaran mengaji al-quran. Selama dua kali mengikuti pesantren ramadhan ditambah aktivitas pengajian sehari-hari, kini telah mengkhatamkan Al-Qur'an satu kali.
“Sebelumnya tidak pernah baca Al-Qur'an. Tapi pada Ramadhan ini, saya sudah hatam satu kali,” jelas Erik Satrio Nugroho, Napi Lapas Jombang.
Kegiatan pesantren ramadhan ini diharapkan bisa menjadi bekal peningkatan spiritual penghuni lapas. Sekaligus mereka bisa merayakan bulan suci ramadhan seperti umat muslim yang berada lingkungan masyarakat bebas. (ful/rok)