BOJONEGORO - Warga Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro digemparkan dengan penggerebekan rumah Teguh Wiyono, di kompleks perumahan yang ada di barat pasar Desa setempat. Hingga Rabu (12/03/2025) pagi, rumah tersebut masih terpasang digaris polisi.
Pemilik rumah teguh wiyono, diduga menjadi salah satu pemasok dan distributor senjata kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Penggerebekan dilakukan personel gabungan dari Polda Jatim dan Satgassus Mabes Polri pada Sabtu 8 Maret 2025 sekitar pukul 22.00 WIB.
Ayu Dewi, tetangga pelaku mengaku kaget, saat Teguh Priyono beserta keluarganya diamankan oleh pihak kepolisian. Menurutnya, pelaku bersama keluarganya dikenal sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.
Ayu menambahkan, sebelum ditangkap hampir setiap hari Ia selalu mendengar aktivitas mesin di dalam rumah pelaku. Namun, Ia tidak tahu secara pasti apa yang diproduksi di dalam rumah tersebut.
“Sering dengar ada suara mesin dan gerinda, tapi nggak tahu kalau produksi senjata mas. Setahu warga sini ya bengkel itu mas,” ungkapnya kepada JTV.
Dari 7 pelaku yang diamankan, mereka memiliki peranan dan latar belakang yang berbeda. Otak kasus ini adalah pecatan TNI Kodam 18 Kasuari Papua Barat Yuni Enumbi yang berperan sebagai penyandang dana dan pembeli senpi di Distrik Puncak Jaya Papua.
Dalam melancarkan aksinya, Yuni tak sendiri. Ia dibantu 6 tersangka lain, diantaranya tiga orang pelaku yang merakit senjata di Bojonegoro.
Masing-masing Teguh yang berperan sebagai pemasok dan distributor senpi. Kemudian Kamaludin warga Sukosewu Bojonegoro bertugas sebagai operator mesin perakitan senpi, dan Pujiono warga Jatirogo, Kabupaten Tuban, selaku pembuat popor senpi. (edo/rok)
Pemilik rumah teguh wiyono, diduga menjadi salah satu pemasok dan distributor senjata kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Penggerebekan dilakukan personel gabungan dari Polda Jatim dan Satgassus Mabes Polri pada Sabtu 8 Maret 2025 sekitar pukul 22.00 WIB.
Ayu Dewi, tetangga pelaku mengaku kaget, saat Teguh Priyono beserta keluarganya diamankan oleh pihak kepolisian. Menurutnya, pelaku bersama keluarganya dikenal sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.
Ayu menambahkan, sebelum ditangkap hampir setiap hari Ia selalu mendengar aktivitas mesin di dalam rumah pelaku. Namun, Ia tidak tahu secara pasti apa yang diproduksi di dalam rumah tersebut.
“Sering dengar ada suara mesin dan gerinda, tapi nggak tahu kalau produksi senjata mas. Setahu warga sini ya bengkel itu mas,” ungkapnya kepada JTV.
Dari 7 pelaku yang diamankan, mereka memiliki peranan dan latar belakang yang berbeda. Otak kasus ini adalah pecatan TNI Kodam 18 Kasuari Papua Barat Yuni Enumbi yang berperan sebagai penyandang dana dan pembeli senpi di Distrik Puncak Jaya Papua.
Dalam melancarkan aksinya, Yuni tak sendiri. Ia dibantu 6 tersangka lain, diantaranya tiga orang pelaku yang merakit senjata di Bojonegoro.
Masing-masing Teguh yang berperan sebagai pemasok dan distributor senpi. Kemudian Kamaludin warga Sukosewu Bojonegoro bertugas sebagai operator mesin perakitan senpi, dan Pujiono warga Jatirogo, Kabupaten Tuban, selaku pembuat popor senpi. (edo/rok)
