BOJONEGORO - Dalam menunjang produksi bawang merah di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Disnakkan) setempat akan menerapkan inovasi tanam menggunakan teknik biji. Hal tersebut dinilai lebih menjanjikan dan dapat menghasilkan panen yang melimpah.
Diketahui, sentra bawang merah di Bojonegoro berada di Wilayah Kecamatan Gondang, Sekar, Kedungadem, Sugihwaras dan Kepohbaru.
Dalam sekali musim tanam bawang merah, rata-rata per hektar luas tanam bawang merah dapat menghasilkan sebanyak 9 ton. Sementara harga bawang merah di tingkat petani sendiri, di kisaran 19 hingga 25 ribu rupiah per kilogram pada musim panen bulan maret lalu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Disnakkan setempat, Imam Nur Hamid mengatakan jika produktivitas bawang merah di bojonegoro, termasuk tertinggi 5 besar di jawa timur.
“Untuk meningkatkan produksi, kami melakukan inovasi, berupa budidaya bawang merah dengan biji,” jelasnya kepada JTV, Selasa (15/04/2025).
Menurutnya, budidaya bawang merah menggunakan biji setelah dilakukan terapan masa tanam bersama badan riset inovasi nasional. “Hasilnya di akhir tahun 2024, setiap per hektar tanaman bawang merah dapat menghasilkan produksi paling sedikit sekitar 25 ton,” imbuh Imam Nur Hamid.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian Bojonegoro, dalam satu tahun luasan lahan bawang merah di wilayah setempat seluas 35.000 hektar. Sedangkan pada masa tanam bulan maret ini ada seluas 1.453 hektar, dan bisa menghasilkan produksi 145.940 kwintal bawang merah. (edo/rok)
Diketahui, sentra bawang merah di Bojonegoro berada di Wilayah Kecamatan Gondang, Sekar, Kedungadem, Sugihwaras dan Kepohbaru.
Dalam sekali musim tanam bawang merah, rata-rata per hektar luas tanam bawang merah dapat menghasilkan sebanyak 9 ton. Sementara harga bawang merah di tingkat petani sendiri, di kisaran 19 hingga 25 ribu rupiah per kilogram pada musim panen bulan maret lalu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Disnakkan setempat, Imam Nur Hamid mengatakan jika produktivitas bawang merah di bojonegoro, termasuk tertinggi 5 besar di jawa timur.
“Untuk meningkatkan produksi, kami melakukan inovasi, berupa budidaya bawang merah dengan biji,” jelasnya kepada JTV, Selasa (15/04/2025).
Menurutnya, budidaya bawang merah menggunakan biji setelah dilakukan terapan masa tanam bersama badan riset inovasi nasional. “Hasilnya di akhir tahun 2024, setiap per hektar tanaman bawang merah dapat menghasilkan produksi paling sedikit sekitar 25 ton,” imbuh Imam Nur Hamid.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian Bojonegoro, dalam satu tahun luasan lahan bawang merah di wilayah setempat seluas 35.000 hektar. Sedangkan pada masa tanam bulan maret ini ada seluas 1.453 hektar, dan bisa menghasilkan produksi 145.940 kwintal bawang merah. (edo/rok)