TUBAN - Tak ingin kasus pencurian sapi terulang lagi, warga desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, menggelar patrol dan ronda, Kamis (17/04/2025) malam. Berbekal senter dan alat pukul, warga setempat beramai-ramai mengelilingi setiap sudut kandang ternak yang ada di ladang.
Pantauan JTV di lokasi, warga memantau dan memeriksa setiap gerak-gerik mencurigakan yang mengarah ke kandang ternak miliknya. Sementara untuk warga yang hewan ternaknya di ladang, atau jauh dari rumah, juga melakukan ronda di kandang ternak masing-masing.
Dengan berbekal parang untuk berjaga-jaga mereka tidur di kandang dari pukul 9 malam hingga 4 pagi. Hal ini dilakukan demi menjaga sapi ternaknya dari maling.
Menurut warga setempat, maraknya kasus pencurian sapi, membuat warga setempat harus menambah jam extra untuk memastikan kandang hewan ternak mereka tidak disatroni maling. Meski dalam keadaan kedinginan, ronda malam harus terus dilakukan.
“Ini semua sedang jaga sapi. Dijaga karena kemarin ada yang hilang dua ekor. Ronda dan patroli di ladang juga mulai malam jam 9 sampai jam 4 pagi,” jelasnya Wanci, warga setempat.
Tak hanya itu, kini warga juga memperketat setiap akses pintu masuk desa. Siapapun warga yang keluar masuk desa diatas pukul sebelas malam, akan dihentikan dan ditanya identitas serta keperluannya. Ronda malam ini sudah berjalan selama satu pekan terakhir, sejak salah satu warga kehilangan dua sapi pada 06 April 2025 lalu.
Kepala Dusun Tlogowaru, Budi Susanto menjelaskan bahwa, kegiatan ronda malam ini tak hanya dilakukan masyarakat yang memiliki kandang sapi jauh dari rumah. Namun seluruh pemuda dan tokoh masyarakat, juga ikut melakukan patroli keliling.
“Saat ini Dua Dusun di Desa Tlogowaru, masing-masing dijaga oleh 5 pos penjagaan,” ungkapnya.
Warga desa berharap dengan ronda malam ini, tindak kejahatan khususnya kasus pencurian sapi tidak terulang dan pelaku segera ditingkap. (dzi/rok)
Pantauan JTV di lokasi, warga memantau dan memeriksa setiap gerak-gerik mencurigakan yang mengarah ke kandang ternak miliknya. Sementara untuk warga yang hewan ternaknya di ladang, atau jauh dari rumah, juga melakukan ronda di kandang ternak masing-masing.
Dengan berbekal parang untuk berjaga-jaga mereka tidur di kandang dari pukul 9 malam hingga 4 pagi. Hal ini dilakukan demi menjaga sapi ternaknya dari maling.
Menurut warga setempat, maraknya kasus pencurian sapi, membuat warga setempat harus menambah jam extra untuk memastikan kandang hewan ternak mereka tidak disatroni maling. Meski dalam keadaan kedinginan, ronda malam harus terus dilakukan.
“Ini semua sedang jaga sapi. Dijaga karena kemarin ada yang hilang dua ekor. Ronda dan patroli di ladang juga mulai malam jam 9 sampai jam 4 pagi,” jelasnya Wanci, warga setempat.
Tak hanya itu, kini warga juga memperketat setiap akses pintu masuk desa. Siapapun warga yang keluar masuk desa diatas pukul sebelas malam, akan dihentikan dan ditanya identitas serta keperluannya. Ronda malam ini sudah berjalan selama satu pekan terakhir, sejak salah satu warga kehilangan dua sapi pada 06 April 2025 lalu.
Kepala Dusun Tlogowaru, Budi Susanto menjelaskan bahwa, kegiatan ronda malam ini tak hanya dilakukan masyarakat yang memiliki kandang sapi jauh dari rumah. Namun seluruh pemuda dan tokoh masyarakat, juga ikut melakukan patroli keliling.
“Saat ini Dua Dusun di Desa Tlogowaru, masing-masing dijaga oleh 5 pos penjagaan,” ungkapnya.
Warga desa berharap dengan ronda malam ini, tindak kejahatan khususnya kasus pencurian sapi tidak terulang dan pelaku segera ditingkap. (dzi/rok)
