BOJONEGORO - Serapan beras di Perum Bulog Cabang Bojonegoro, terbilang masih sangat minim. Data dari perum bulog cabang bojonegoro, serapan beras minim yakni 5.300 ton dari target sebesar 80.000 ton.
Sementara dilain sisi, serapan gabah kering panen sudah terpenuhi dan bahkan melampaui target. Serapan gabah dari petani, sudah mencapai 102 persen atau sebanyak 21.800 ton lampaui target yakni 21.500 ton.
Namun untuk serapan gabah kering untuk tiga wilayah kerjanya, yakni kabupaten bojonegoro, kabupaten tuban dan kabupaten lamongan sudah di batas aman, serta sudah mencapai program swasembada pangan sesuai program pemerintah pembelian gkp di hpp 6.500 per kilogram.
Pimpinan bulog cabang bojonegoro ferdian darma atmaja mengatakan, masih minimnya serapan beras disebabkan karena mitra yang bekerja sama dengan bulog, tidak semua melakukan pengiriman ke bulog bojonegoro
“Kami tetap menerima gabah maupun beras yang kini masih minim, untuk dapat memenuhi kebutuhan dan nantinya dapat menjadi stabilisasi harga,” tegasnya kepada JTV, Rabu (16/04/2025). (edo)
Sementara dilain sisi, serapan gabah kering panen sudah terpenuhi dan bahkan melampaui target. Serapan gabah dari petani, sudah mencapai 102 persen atau sebanyak 21.800 ton lampaui target yakni 21.500 ton.
Namun untuk serapan gabah kering untuk tiga wilayah kerjanya, yakni kabupaten bojonegoro, kabupaten tuban dan kabupaten lamongan sudah di batas aman, serta sudah mencapai program swasembada pangan sesuai program pemerintah pembelian gkp di hpp 6.500 per kilogram.
Pimpinan bulog cabang bojonegoro ferdian darma atmaja mengatakan, masih minimnya serapan beras disebabkan karena mitra yang bekerja sama dengan bulog, tidak semua melakukan pengiriman ke bulog bojonegoro
“Kami tetap menerima gabah maupun beras yang kini masih minim, untuk dapat memenuhi kebutuhan dan nantinya dapat menjadi stabilisasi harga,” tegasnya kepada JTV, Rabu (16/04/2025). (edo)